Hukrim
Tanpa Dokumen Resmi, Puluhan Benih Tanaman Dari 9 Negara Disita

KABARMALANG.COM – Sebanyak 83 paket berisi benih tanaman dari 9 negara disita Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Bandara Abdulrachman Saleh.
Kepala BBKP Surabaya Musyaffak Fauzi menyatakan, paket komoditas pertanian yang disita tanpa dilengkapi dokumen pengiriman. Totalnya, ada sebanyak 83 paket yang berisi benih tanaman hias, bunga, sayur, dan buah-buahan seperti kurma. Paket ini dikirim atau dibeli secara online China, Amerika Serikat, Malaysia, Laos, Perancis, Swiss, Saudi Arabia, Taiwan, dan Singapura.
“Ada 83 paket komoditas pertanian yang dikirim dari 9 negara diantaranya, China, Perancis, Swiis, dan beberapa negara lain,” ungkap Musyaffak kepada wartawan di Kantor BBKP Surabaya wilayah kerja Bandara Abdulrachman Saleh Jalan Komodor Udara Abdulrachman Saleh, kemarin.
Dikatakan, puluhan benih tanaman ini dikirim melalui Kantor Pos Besar Malang. Dalam Undang-Undang Nomot 16 Tahun 1992 Pasal 6 menyatakan bahwa setiap media pembawa/komoditas pertanian yang dilalu lintaskan dalam wilayah Indonesia diantaranya wajib dilengkapi sertifikat kesehatan.
“Namun sampai dengan batas waktu yang ditentukan yaitu 14 hari kerja, pemilik tidak dapat memenuhi dokumen maka dilakukan tindakan penolakan. Pemilik diberi waktu selama 14 hari kerja, namun karena tidak bisa menunjukkan dokumennya maka dilakukan tindakan pemusnahan,” katanya.
Dia menuturkan, maraknya penggunaan transaksi online sebagai salah satu cara untuk bertransaksi dagang, menjadikan jasa pengiriman termasuk Kantor Pos Besar Malang berpotensi sebagai tempat pemasukan komoditas pertanian tanpa dokumen atau ilegal.
“Ini terbukti dengan ditemukannya 83 paket pengiriman dari 9 negara tanpa dokumen. Yang berisi diantaranya adalah kurma dan berbagai macam benih yang kita sita,” tutur Musyaffak.
Pihaknya mengaku, penyitaan dilanjutkan dengan pemusnahan barang sitaan ini, bertujuan memberikan efek jera dan menjaga kewibaan pemerintah, pemusnahan juga dilakukan untuk menjaga danmelindungi kekayaan hayati Indonesia dan Jawa Timur khususnya dari hama penyakit tumbuhan dari luar negeri.
“Meskipun jumlahnya tidak seberapa hanya belasan kilogram namun benih merupakan golongan media pembawa risiko tinggi untuk menyebarkan penyakit tumbuhan. Dan apabila ditanam belasan kg bibit tersebut bisa diapliksikan ke puluhan hektar lahan. Dapat kita bayangkan berapa kerugian ekonomi yang terjadi apabila penyakit tersebut lolos masuk jawa Timur,” pungkasnya. (rjs/fir)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi3 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi