Connect with us

Serba Serbi

Dinsos Malang Cegah Tren Childfree dengan Edukasi Komprehensif

Diterbitkan

,

IMG 20251028 070159
Dinsos-P3AP2KB Kota Malang gencar melakukan upaya pencegahan agar tren childfree tidak berkembang di kalangan generasi muda (istimewa)

KABARMALANG.COM – Dinsos-P3AP2KB Kota Malang gencar melakukan upaya pencegahan agar tren childfree pilihan pasangan suami istri untuk tidak memiliki anak tidak berkembang di kalangan generasi muda.

Upaya ini sejalan dengan fokus Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

​Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinsos-P3AP2KB, Dina Sonyalia Catur Rina, menyampaikan bahwa pendekatan yang di gunakan bersifat edukatif.

Hal tersebut di lakukan untuk membangun kesadaran generasi muda atas pentingnya keluarga yang sehat dan berkualitas.

​Dinsos-P3AP2KB menjalankan beberapa program edukatif untuk mengatasi fenomena ini:

1. Program Tamasya (Taman Asuh Sayang Anak): Bertujuan membantu ibu muda, khususnya yang bekerja dan tidak tinggal bersama orang tua, agar tetap dapat menjalankan peran pengasuhan dengan baik.

​2. Sosialisasi Masif: Dilakukan melalui program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR).

Kegiatan ini secara khusus menyasar kelompok remaja dan pelajar di sekolah-sekolah siaga kependudukan.

​”Biasanya yang kami sentuh untuk fenomena seperti ini, kalau berhubungan dengan remaja, itu pernikahan dini dan gerakan anti narkoba,”

“Kami masuknya lewat Bina Keluarga Remaja dan lewat PIKR,” jelas Sonya.

​Sonyalia menjelaskan bahwa tantangan kebijakan kependudukan saat ini bergeser.

Jika dahulu fokus pada penekanan pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana (KB).

Kini tantangannya adalah membangun kesadaran generasi muda akan pentingnya keluarga yang sehat dan berkualitas.

​Pandangan sebagian generasi muda memilih childfree biasanya di dasari oleh berbagai alasan personal, mulai dari kekhawatiran terhadap konsep pengasuhan hingga kondisi ekonomi.

​”Mungkin, kalau generasi sekarang ini berpikir nanti menikah punya anak, siapa yang akan mengurus anaknya,”

“Ini kan bagian dari pertimbangan yang panjang,” kata Sonya.

​Ia menambahkan bahwa media sosial sangat berperan besar dalam membentuk persepsi dan mendorong sebagian generasi muda mengikuti tren ini.

​Meskipun fenomena childfree menjadi perhatian, Sonyalia mengakui bahwa Dinsos-P3AP2KB Kota Malang belum memiliki data rinci maupun hasil survei.

Dan analisis spesifik terkait seberapa besar tren ini telah memengaruhi generasi muda di wilayahnya.

​”Selama ini yang kami lihat ya dari media sosial saja,”

“Kami tidak bisa mengatakan ada atau tidak, sejauh mana, seperti apa, kami belum tahu karena kami belum melakukan survei,” pungkas Sonya.(adv)

Advertisement

Terpopuler