Serba Serbi
Dinsos Malang Cegah Tren Childfree dengan Edukasi Komprehensif

KABARMALANG.COM – Dinsos-P3AP2KB Kota Malang gencar melakukan upaya pencegahan agar tren childfree pilihan pasangan suami istri untuk tidak memiliki anak tidak berkembang di kalangan generasi muda.
Upaya ini sejalan dengan fokus Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinsos-P3AP2KB, Dina Sonyalia Catur Rina, menyampaikan bahwa pendekatan yang di gunakan bersifat edukatif.
Hal tersebut di lakukan untuk membangun kesadaran generasi muda atas pentingnya keluarga yang sehat dan berkualitas.
Dinsos-P3AP2KB menjalankan beberapa program edukatif untuk mengatasi fenomena ini:
1. Program Tamasya (Taman Asuh Sayang Anak): Bertujuan membantu ibu muda, khususnya yang bekerja dan tidak tinggal bersama orang tua, agar tetap dapat menjalankan peran pengasuhan dengan baik.
2. Sosialisasi Masif: Dilakukan melalui program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR).
Kegiatan ini secara khusus menyasar kelompok remaja dan pelajar di sekolah-sekolah siaga kependudukan.
”Biasanya yang kami sentuh untuk fenomena seperti ini, kalau berhubungan dengan remaja, itu pernikahan dini dan gerakan anti narkoba,”
“Kami masuknya lewat Bina Keluarga Remaja dan lewat PIKR,” jelas Sonya.
Sonyalia menjelaskan bahwa tantangan kebijakan kependudukan saat ini bergeser.
Jika dahulu fokus pada penekanan pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana (KB).
Kini tantangannya adalah membangun kesadaran generasi muda akan pentingnya keluarga yang sehat dan berkualitas.
Pandangan sebagian generasi muda memilih childfree biasanya di dasari oleh berbagai alasan personal, mulai dari kekhawatiran terhadap konsep pengasuhan hingga kondisi ekonomi.
”Mungkin, kalau generasi sekarang ini berpikir nanti menikah punya anak, siapa yang akan mengurus anaknya,”
“Ini kan bagian dari pertimbangan yang panjang,” kata Sonya.
Ia menambahkan bahwa media sosial sangat berperan besar dalam membentuk persepsi dan mendorong sebagian generasi muda mengikuti tren ini.
Meskipun fenomena childfree menjadi perhatian, Sonyalia mengakui bahwa Dinsos-P3AP2KB Kota Malang belum memiliki data rinci maupun hasil survei.
Dan analisis spesifik terkait seberapa besar tren ini telah memengaruhi generasi muda di wilayahnya.
”Selama ini yang kami lihat ya dari media sosial saja,”
“Kami tidak bisa mengatakan ada atau tidak, sejauh mana, seperti apa, kami belum tahu karena kami belum melakukan survei,” pungkas Sonya.(adv)
Hukrim2 hari yang laluSuami Siri di Malang Bunuh dan Bakar Istri Lalu Dikubur di Ladang Tebu
Peristiwa3 hari yang laluPKS Kota Malang Gelar Muscab VI, Kukuhkan Pengurus Baru Periode 2025–2030
Hukrim2 hari yang laluKakak Kandung di Malang Paksa Adik Konsumsi Sabu
Hukrim2 hari yang laluUngkap 10 Kasus, Polres Malang Sita Sabu hingga Ganja Senilai Rp322 Juta
Olahraga1 minggu yang laluPorma FC U-14 Kunci Posisi Runner Up di Malang Junior League 2025
Pemerintahan2 hari yang laluPemkot Malang Resmikan SPAM di Ponpes Bahrul Maghfiroh
Peristiwa2 hari yang laluInovasi Satlantas Polres Batu Perkuat Komunikasi dengan Wajib Pajak di Samsat
Pemerintahan5 hari yang laluWali Kota Malang Dorong Budaya Menulis Siswa dan Kolaborasi Kampus Lingkar Kampung






























