Connect with us

Pemerintahan

Pemkot Malang Perkuat Kompetensi Tenaga Konstruksi, Kunci Pembangunan Berkelas dan Berkelanjutan

Diterbitkan

,

IMG 20251029 112757
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto (istimewa)

KABARMALANG.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kompetensi tenaga konstruksi demi mewujudkan pembangunan kota yang aman, berkelas, dan berkelanjutan.

Hal ini di sampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto, saat membuka Pelatihan Tenaga Terampil Konstruksi dan Sertifikasi Kompetensi di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Selasa (28/10).

​Kegiatan yang merupakan hasil kolaborasi DPUPRPKP Kota Malang dan ITN Malang ini di latarbelakangi oleh masih banyaknya tenaga kerja konstruksi yang belum memiliki sertifikasi keahlian formal.

Hal tersebut yang berpotensi memengaruhi mutu pekerjaan dan keselamatan kerja.

​”Tenaga terampil konstruksi adalah mitra strategis pemerintah. Bersama, kita wujudkan Kota Malang yang berdaya saing, nyaman, dan berkarakter,” ujar Dandung.

​Dandung menekankan bahwa sektor konstruksi tidak hanya membangun fisik, tetapi juga membangun peradaban.

Oleh karena itu, tenaga kerja yang profesional, kompeten, dan berintegritas menjadi kunci utama pembangunan berkualitas.

​Dalam pelatihan ini, turut di soroti pentingnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), efisiensi penggunaan material ramah lingkungan.

Serta adaptasi terhadap teknologi digital seperti Building Information Modeling (BIM).

Dandung menilai, penguasaan teknologi dan pemahaman aspek keberlanjutan akan menjadi aset vital bagi masa depan pembangunan Kota Malang.

​Di kesempatan yang sama, Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, menyambut baik kerja sama ini.

Ia menuturkan bahwa kualitas pekerjaan konstruksi adalah tolok ukur pembangunan daerah.

​”Kami ingin berperan aktif dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga kerja konstruksi agar mampu memenuhi standar kompetensi nasional bahkan internasional,” terang Awan. (*)

Advertisement

Terpopuler