Connect with us

Pemerintahan

Wali Kota Malang Beri Pengarahan 1.284 PPPK Disdikbud

Diterbitkan

,

IMG 20251027 210129
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, memberikan pengarahan strategis dalam kegiatan Pembinaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) (istimewa)

KABARMALANG.COM – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, memberikan pengarahan strategis dalam kegiatan Pembinaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang.

Acara yang di gelar di Grha Purva Praja (eks Islamic Center), Sabtu (25/10), ini di ikuti oleh 1.284 PPPK Disdikbud, 20 personel Satpol PP, dan sembilan personel BPBD.

​Kehadiran ribuan PPPK ini di nilai sebagai energi baru yang vital dalam memperkuat fondasi pembangunan.

Khususnya di sektor pendidikan dan kebudayaan yang berkelanjutan di Kota Malang.

​Dalam arahannya, Wahyu Hidayat menekankan bahwa pembangunan Kota Malang saat ini berpijak pada visi besar Menuju Malang Mbois dan Berkelas’.

Visi ini menjiwai seluruh kebijakan strategis Pemkot, tidak hanya berorientasi pada kemajuan fisik.

Tetapi juga pada penguatan SDM, pelestarian budaya, dan peningkatan kualitas kehidupan sosial.

​Lebih lanjut, visi tersebut di wujudkan dalam konteks pendidikan dan kebudayaan melalui misi menciptakan generasi yang berbudaya, optimis, dan inovatif.

Misi ini di dukung oleh dua program unggulan Dasa Bakti, yakni Ngalam Pinter dan Ngalam Asyik’.

  • ​Ngalam Pinter berfokus pada peningkatan mutu layanan pendidikan agar berkualitas, merata, dan mudah di akses.
  • ​Ngalam Asyik berorientasi pada pengembangan seni, pelestarian cagar budaya, dan penguatan pariwisata berbasis kearifan lokal.

​Wali Kota menyampaikan rasa syukurnya atas kehadiran PPPK yang kompeten, profesional, dan berintegritas tinggi.

Ia berharap, PPPK Disdikbud dapat memahami peran strategisnya sebagai penggerak perubahan.

​”PPPK di harapkan tidak hanya menjadi pelaksana tugas administratif, tetapi juga menjadi penggerak perubahan yang menanamkan nilai-nilai moral, budaya kerja positif,”

“Serta semangat kebangsaan di lingkungan kerja masing-masing,” tutup Wahyu. (*)

Advertisement

Terpopuler