Peristiwa
Waspadai Uang Palsu, Seorang Warga Malang jadi Korban Transaksi COD

KABARMALANG.COM – Luqman Prijasa (32), warga Jalan Muharto Gang VII Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, jadi korban pelaku pengedar uang palsu (upal ) saat bertraksaksi Cash On Delivery (COD).
“Kalau kejadiannya, pada Sabtu (10/9/2022) malam. Saya menjual dan memposting HP Redmi 9C di laman facebook, tiba-tiba di tawar oleh si pelaku,” ujar Luqman, Kamis (15/9/2022).
Pada saat itu, pelaku menawar harga handphone milik Luqman seharga Rp1 juta, dan meminta bertemu sekitar pukul 23.00 WIB.
“Namun saya menolak, karena harganya masih terlalu rendah dan saya menawarkan dengan harga Rp1,2 juta. Dan pelaku pun mengiyakan harga tersebut,” terangnya.
“Kemudian, kami sepakat bertemu di tengah, dengan sistem pembelian COD,” sambung Luqman.
Saat itu, lanjut Luqman, kami bertemu pada Minggu (11/9/2022) di sebuah minimarket di Jalan Ijen, Kecamatan Klojen itu sekitar pukul 18.30 WIB.
Setelah, mengecek kondisi Handohone tersebut si pelaku sepakat dan langsung membayar handphone itu seharga Rp1,2 juta.
“Setelah saya hitung jumlahnya pas, saya langsung memasukkan uang ke tas dan pulang,” cerita Luqman.
Pada waktu itu, si pelaku seperti terburu-buru, mau menggunakan Handphone tersebut. Akhirnya kami pulang.
Lalu pada Selasa (13/9/2022), Luqman hendak berbelanja dan mengisi saldo rekeningnya menuju ATM untuk melakukan setor tunai.
Namun Luqman kaget, saat mesin ATM tidak menerima uang tersebut. Kemudian, ia berpindah ATM lain namun hasilnya tetap sama.
“Setelah saya cek lagi, saya baru tahu kalau uang sebesar Rp1,2 juta itu bercampur uang palsu senilai 600.000 ketika setor tunai di Bank BCA cabang Gatot Subroto dan Cabang Kyai Tamin Kota Malang,” ungkapnya.
“Di ujung bawah uang yang palsu itu, tidak ada hologramnya,” sambung Luqman.
Akhirnya, korban (Luqman) pun mencoba menghubungi pelaku melalui pesan singkat di facebook.
“Saat itu pelaku menjawab, kenapa tidak di cek pada saat transaksi di awal. Saya pun langsung menjawab, uang baru di pakai pada Selasa (13/9/2022) dan belum mengecek sama sekali.
Kemudian, saya kasih nomor WA, dan saya ajak bertemu hari ini. Tetapi saya malah di blokir, dan akun pelaku hilang,” jujurnya.
Dia juga dapat informasi, selain dirinya juga terdapat korban lain yang di ketahui bernama Khoiri. Ia adalah orang yang tinggal tidak jauh dari rumahnya.
“Khoiri ini mengaku ke saya, menjual HP Realme 7E seharga Rp1,5 juta kepada pelaku dengan cara COD. Modusnya pelaku pun sama, jadi uangnya di campur antara asli dan palsu,” ceritanya.
“Jadi, dari Rp1,5 juta yang di dapat, sekitar Rp1,2 juta adalah uang palsu. Dan kami pun sepakat, untuk melapor ke Polresta Malang Kota,” tambah Luqman.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto Prayoga menuturkan, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.
“Tentunya, kami lakukan penyelidikan lebih lanjut. Saat ini, kami masih akan memeriksa saksi dan barang bukti yang ada, untuk melakukan identifikasi siapa sosok pelaku,” pungkas Bayu. (cdm/fir)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi3 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi