Connect with us

Pemerintahan

Pemkot Malang Merespons Positif Kehadiran Dashboard JKN

Diterbitkan

,

Walikota Malang Sutiaji dalam pertemuan nasional webinar mengenai dashboard jaminan kesehatan nasional di Ngalam Command Center,

 

KABARMALANG.COM – Walikota Malang, Sutiaji dalam pertemuan nasional webinar mengenai dashboard jaminan kesehatan nasional kepada seluruh duta BPJS Kesehatan yang berlangsung di Ngalam Command Center, mengatakan bahwa Pemerintah Kota Malang merespons positif kehadiran dashboard JKN sebagai wujud amanat pemanfaatan dan pengelolaan data. Hal ini luar biasa, karena ada beberapa manfaatnya.

Pertama, mendukung peningkatan kepesertaan dan kepatuhan iuran. Kedua, mendukung upaya tindakan promotif dan preventif, akses data, memudahkan pemetaan kelompok sasaran penanganan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Jumlah faskes kerja sama. Ketiga, memudahkan dokter/nakes, untuk menganalisis rujukan dan mengoptimalkan fungsi Faskes Pratama.

“Saya sering agak marah, jika dikit-dikit dirujuk. Jadi, beberapa hari kita kumpulkan ada, kepala puskesmas dan klinik, yang rujukannya tinggi, saya berikan ancaman, klinik, akan saya cabut, ini berarti fungsi klinik tidak jalan. Karena sesungguhnya klinik adalah mendekatkan FKTP, benar-benar menganalisa seminimal mungkin orang rujukan ke rumah sakit. Ketika ada mitigasi sedini mungkin berkaitan dengan masalah kesehatannya,” ujar Sutiaji, Rabu (26/08/2020).

Sutiaji melanjutkan bahwa dashboard JKN ini juga relevan dengan kebijakan pemerintah, the future of Malang, ada Malang 4.0, mendorong bagaimana smart city. Bagaimana masyarakat sekarang menggunakan IT, jika tidak, maka akan tertinggal. Puskesmas dan klinik sudah menerapkan antrean online.

Fitur yang ada di dashboard, ini luar biasa. Mampu mengetahui capaian UHC dan problem peserta JKN. Kalau kepala daerah dan dinas kesehatan benar-benar memanfaatkan ini, maka akan memberi dampak yang baik.

“Maka BPJS ke depan, tidak akan mengalami kerugian terus menerus. Karena ini sudah detail sekali, profil JKN bagaimana, jumlah kunjungan FKTP, kita bisa menganalisa orang sakit. Jumlah rujukan seberapa jauh, dan jenis rujukannya bagaimana. Sampai kepadanya ada reward dan punishment, ada top sembilan diagnosa FKTP. Jumlah kasus juga demikian. Sampai pada utilisasi penyakit, atas covid ini sudah bisa diketahui,” jelas Sutiaji.

“Artinya bahwa, tentu dashboard ini tidak sempurna, perlu adapenyempurnaan. Paling tidak ketika dimanfaatkan dengan baik. Semua pemangku kepentingan, saya yakin sebetulnya Covid sudah tidak perlu ditakuti,” ucapnya.

“Karena ini sudah terdetail, data-data kesehatan di dashboard ini sudah terpantau. Selanjutnya. Contoh saja, untuk pemantaun capaian UHC, untuk merumuskan kebijakan semakin memudahkan kita, mengetahui berapa sih, jumlah penduduk yang terdaftar dalam program JKN,” sambung Sutiaji. (fat/fir)

Terpopuler

WeCreativez WhatsApp Support
Marketing Kabarmalang.Com