Pemerintahan
Wali Kota Sutiaji Meninjau Vaksinasi Penyandang Disabilitas

KABARMALANG.COM – Wali Kota Sutiaji meninjau vaksinasi penyandang disabilitas di Kota Malang. Beliau datang bersama Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) dr Husnul Mu’arif.
“Hari ini kami secara masif (lakukan vaksinasi disabilitas) dengan Dinas Sosial. Yang sudah siap sekitar 1696, dan yang banyak justru di yayasan-yayasan,” ujar Sutiaji.
Ia datang di vaksinasi disabilitas tersebut usai menghadiri apel bersama tim covid-19 hunter Malang Raya di Lapangan Rampal.
Dan pihaknya mengakui bahwa sebenarnya vaksinasi kepada disabilitas yang menggunakan vaksin sinopharm itu telah di launching di Unisma.
Dalam vaksinasi tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang juga memprioritaskan disabilitas. Sebab, disabilitas yang akan menjalani vaksin juga harus konsultasi dengan dokter spesialis.
“Memang agak kami prioritaskan, tapi tidak bisa secara massal begitu, harus konsultasi dengan dokter spesialis dan dokter ahli lainnya karena bisa jadi ada gangguan saraf, ada gangguan jantung dan lainnya,” ucapnya.
“Sehingga belum divaksin dipastikan bahwa vaksin ini aman untuk saudara-saudara kita disabilitas,” lanjut Sutiaji.
Seperti dijelaskan Sutiaji yang mengutip Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, bahwa vaksin sinopharm berbeda dengan vaksin lain. Sehingga, diperlukan pengawasan dari bidang kesehatan untuk melakukannya.
“Vaksin sinopharm itu 3T, termahal terbatas dan terkualitas. Memang bagus sekali tapi tetap ada dosis pertama dan dosis kedua. Ini bentuk komitmen kami termasuk yang diutamakan itu justru saudara-saudara kita yang disabilitas,” terangnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang, Penni Indriani mengatakan bahwa vaksinasi dilakukan kepada disabilitas dengan berbagai macam gejala.
“Macem-macem ya ada yang rada berat, ada yang hanya tulangnya, ada yang tunatera, ada yang benar-benar sedikit kayak ODGJ tapi sudah sempat bisa ditangani,” kata Penni.
Ia pun mengaku bahwa jumlah penyandang disabilitas hari ini yang siap divaksin adalah 1696 orang dari 2927 jumlah total se Kota Malang. Dari situ, Penni mengaku pihaknya cukup kesulitan ketika mengajak penyandang disabilitas untuk vaksin karena berbagai macam kendala.
“Sisanya itu susah, kadang-kadang mereka beranggapan ketika dia cacat lumpuh itu karena gara-gara vaksin seperti itu,” ungkapnya.
“Jadi kita pelan-pelan harus menyadarkan perlunya vaksin pada para disabilitas. Susah kita untuk menyampaikan agar dia punya kesadaran itu susah,” sambung Penni. (carep-03/fir)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi4 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi