Tanam Bibit Pule, Kampanyekan Sumbang Oksigen

Diterbitkan

4 bulan yang lalu

15 November 2020

Oleh

Muhammad Fathi Djunaedy

Wawali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko menanam bibit pohon pule di kawasan Makam Ki Ageng Gribig (Foto: Fathi).

KABARMALANG.COM – Pohon pule itu pohon yang bagus. Tidak saja bermanfaat untuk kesehatan, tapi juga keindahan kota.

Itu diungkapkan Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko.

“Pohon pule tidak merusak bangunan yang ada di sekitar. Karena akar pohonnya yang masuk ke dalam,” kata Edi kepada Kabarmalang.com, di kawasan Makam Ki Ageng Gribig, Sabtu (14/11).

Ini ditegaskan Wawali dalam acara sumbang oksigen. Serta, gerakan penanaman bibit pule di Makam Mbah Sembojo. Lalu berlanjut di Makam Ki Ageng Gribig.

Menurut Edi, pohon pule sangat bagus di wilayah perkotaan. Karena sifatnya cocok untuk taman, tidak merusak trotoar dan pagar.

Edi menuturkan pohon pule juga berkhasiat untuk kesehatan.

“Kalau diambil kulitnya, lalu direbus, airnya diminum terasa pahit. Itu untuk menyembuhkan penyakit gula,” jelasnya.

Dia menyimpan harapan pada gerakan menanam bibit pohon pule. Dia berdoa semoga alam muka bumi semakin baik.

“Semoga oksigen semakin banyak. Sehingga seimbang dengan polusi. Karena sekarang global warming sangat menghawatirkan,” terangnya.

Gerakan ini penting untuk membangun kesadaran masyarakat.

“Bila satu dua orang saja yang sadar, kurang seimbang. Kesadaran harus merata untuk merawat dan melestarikan alam,” tutupnya.(fat/yds)

Topik Terkait:

Berikutnya

Mitigasi Pencemaran, PDAM Gelar Uji Kualitas Air

Sebelumnya

Terdampak Penutupan Kayutangan, PKL Minta Kompensasi

1 Comment

Pingback: Pohon Pule Hijaukan Punden Mataram Sumber Alur Bandulan

Warga Desa Ngadas Bromo Tolak BLT DD Covid-19

Diterbitkan

3 jam yang lalu

6 Maret 2021

Oleh

Imron Haqiqi

Warga Desa Ngadas Bromo Tolak BLT DD Covid-19

Kades Ngadas Kecamatan Poncokusumo Mujianto. (Foto : Istimewa)

KABARMALANG.COM – Ternyata tidak semua orang ‘doyan’ dengan BLT (Bantuan Langsung Tunai) Covid-19. Terbukti, warga Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang justru menolak Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD).

Padahal setiap desa mendapat bantuan untuk warga yang terdampak Virus Corona. Mereka beralasan jika menerima BLT DD tersebut, justru akan terpapar covid-19.

Karena, untuk menerima bantuan dari pemerintah tersebut, akan ada orang asing masuk desa.

“Jumlah warga kami kurang lebih 526 KK (Kepala Keluarga). Mereka sepakat tidak mau menerima bantuan itu. Meski ada di antara penduduk desa yang berhak mendapatkan BLT Dana Desa,” ungkap Kepala Desa Ngadas, Mujianto, Sabtu (6/3).

Mata pencaharian warga Desa Ngadas, mayoritas sebagai petani. Selama ini, menurut Mujianto, desanya memang zero kasus covid-19.

“Ya, Alhamdulilah desa kami zona hijau. Maka dari itu, mereka khawatir dengan menerima bantuan itu, justru malah terkena Covid-19,” ujarnya.

Sedangkan di sisi lain, kondisi perekonomian Desa Ngadas tetap stabil meski dari hasil tani. Meskipun di tengah pandemi covid-19.

“Untuk sektor pariwisata, seperti persewaan home stay dan mobil jeep, oleh masyarakat sementara ini hanya untuk pekerjaan sampingan. Dan selama pandemi mereka memilih untuk tidak menerima tamu,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Suwadji, mengatakan bahwa warga Desa Ngadas sudah tercukupi dengan bantuan yang bersumber dari Kementrian Sosial.

“KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang ada di Desa Ngadas sudah dapat dari PKH (Program Keluarga Harapan). BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), hingga BST (Bantuan Sosial Tunai) dari Kemensos,” bebernya, Sabtu (6/3).(im/yds)

Lanjutkan Membaca

COVID-19

Gugus Tugas Posko PPKM Mikro Purwodadi Patroli Pagi Di RW 11

Diterbitkan

5 jam yang lalu

6 Maret 2021

Oleh

Yudistira Satya Wira Wicaksana

Patroli petugas TNI Polri dan Kelurahan Purwodadi di RW 11. (Foto : Istimewa)

KABARMALANG.COM – Gugus tugas posko PPKM mikro Purwodadi terus patroli. Sabtu pagi (6/3), petugas berpatroli pagi di Jalan Ahmad Yani, Blimbing.

Patroli pagi terhelat mulai pukul 07.00 WIB. Yaitu dengan titik kumpul depan kantor Kelurahan Purwodadi.

Lurah Purwodadi Agus Purwanto memimpin patroli ini. Hadir juga Babinsa Purwodadi.

Yaitu Pelda Amin Dimyati dan Sertu Tohari. Kemudian, satu anggota AU Kopka Sigit.

Serta, Ketua RW 11 Purwodadi Hamdan. “Kami melaksanakan pembagian masker di wilayah RW 11 Purwodadi,” kata Pelda Amin, Babinsa Purwodadi.

Kabar Lainnya : Guru Tirtoyudo Rela Privat Siswa Tanpa Smartphone.

Selain pembagian masker, petugas juga melakukan monitor wilayah. Dengan target, menegakkan protokol kesehatan di wilayah RW 11.

Setiap petugas, berkewajiban membagikan pesan protokol kesehatan. Warga RW 11 juga harus melaksanakan prokes.

“Sehingga, harapan kami, rantai penyebaran covid-19 bisa terputus,” tutupnya.(carep-04/yds)

Lanjutkan Membaca

COVID-19

Forpimcam Sukun Razia Malam Hari Di Kafe Dan Minimarket

Diterbitkan

12 jam yang lalu

6 Maret 2021

Oleh

Yudistira Satya Wira Wicaksana

Aparat gabungan saat razia malam di Sukun. (Foto : Istimewa)

KABARMALANG.COM – Forpimcam Sukun Kota Malang menggelar razia malam, Jumat (5/3). Petugas gabungan TNI Polri pun mengoperasi tempat keramaian.

Yakni, kafe dan minimarket tempat tongkrongan saat malam. Ini menjadi bukti Satgas Penegakan Disiplin Prokes tak kenal lelah. Setiap waktu, satgas memerangi virus pandemi covid-19.

Ipda Saeful dari Polsek Sukun memimpin operasi ini. Dia razia bersama 8 personel gabungan.

Termasuk dua personel anggota Koramil 0833/04 Sukun. Yaitu Pelda Sugianto dan Serda Abd Rokim.

Forpimcam Sukun memulai operasi dengan apel pasukan. Kemudian, dari markas Polsek Sukun, aparat berkeliling razia.

Patroli mulai pukul 21.00 hingga 21.30 WIB. Sementara, rutenya adalah Jalan S Supriyadi.

Selanjutnya Jalan Rajawali. Petugas juga bergerak ke Jalan Mergan. Setelah itu, patroli kembali ke Jalan S Supriyadi.

“Tujuan patroli ini adalah Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat mikro. Khususnya di wilayah Kecamatan Sukun Kota Malang,” ujar Ipda Saepul.

Patroli menyasar kafe dan minimarket. Karena dua tempat inilah yang berpotensi adanya kerumunan massa.

Petugas mengingatkan batas jam aktivitas usaha sesuai aturan PPKM. Selain itu, petugas membubarkan pengunjung yang nongkrong bergerombol. Apalagi tanpa memakai masker.(carep-04/yds)

Lanjutkan Membaca