Connect with us

Pemerintahan

Tiga Hari, 31 Warga Kota Malang Dinyatakan Positif Covid-19

Diterbitkan

,

Wali Kota Malang Sutiaji dalam pertemuan di Kelurahan Mergosono untuk penanganan cepat Covid-19

KABARMALANG.COM – Penambahan jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kota Malang meningkat signifikan. Dalam tiga hari saja, total warga terinfeksi virus Covid-19 sebanyak 31 orang. Kini total pasien Covid-19 berjumlah 126 orang.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Malang per 18 Juni 2020, ada penambahan 15 pasien baru dalam waktu satu hari. Sehingga total pasien sebanyak 126 orang. Rinciannya, 9 meninggal atau bertambah 2 orang, sembuh 42, menjalani perawatan sebanyak 75 atau bertambah 9 orang.

Penambahan signifikan pasien baru sempat terjadi pada 16 Juni 2020, yakni 14 orang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Dari jumlah itu, pasien terbanyak berdomisili di kawasan Jalan Kolonel Sugiono atau Mergosono.

Penularan sendiri diduga karena interaksi antara pasien positif dengan orang-orang di sekitarnya. Klaster keluarga akhirnya disebut sebagai sumber penyebaran virus terbesar. Karena kurang kedisplinan pasien positif saat menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Sekarang ada klaster keluarga, sebagai sumber penularan. Setelah ada pasien positif yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Kurangnya disiplin saat isolasi rentan akan terjadinya penyebaran virus,” terang Wali Kota Malang Sutiaji kepada wartawan, Jumat (19/6/2020).

Pemerintah Kota Malang sendiri tengah mewacanakan lockdown lokal di lingkungan wilayah Mergosono. Setelah kawasan tersebut memiliki jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 cukup tinggi. “Saya telah meminta pada Ketua RW agar melakukan penyemprotan lingkungannya secara mandiri; sekaligus turut serta memantau bagaimana proses isolasi mandiri yang dilakukan” ujar Sutiaji.

Sebagai upaya percepatan memutus rantai sebaran Covid-19, Pemkot Malang menggandeng perguruan tinggi yang memiliki Fakultas Kedokteran untuk penguatan langkah tracing (pelacakan). “Rumah sakit kita sudah overload, sehingga langkah isolasi mandiri menjadi pilihan. Namun itu bersyarat, hunian atau rumah pasien konfirmasi positif haruslah memadai,” tegas Sutiaji dalam pertemuan dengan Ketua RW dan tokoh masyarakat di Kelurahan Mergosono beberapa waktu lalu.

Khusus penanganan di wilayah Mergosono, lanjut Sutiaji, ada rencana untuk mengevakuasi para pasien ke safe house agar tidak lagi melakukan isolasi mandiri di rumah.

“Karena kelurahan Mergosono ini konfirmasi positif ini relatif banyak (13 orang). Maka saya minta ada langkah langkah pencegahan secara maksimal. Satu di antaranya, pilihan untuk melakukan lockdown lokal,” pungkas Sutiaji.

Terpopuler

Subscribe for notification
WeCreativez WhatsApp Support
Marketing Kabarmalang.Com