Connect with us

Pemerintahan

Seminar Konseling Menyusui, Aman, Nyaman Bagi Ibu dan Bayi

Diterbitkan

,

IMG 20211110 202057
Seminar Konseling Menyusui yang Aman dan Nyaman Bagi Ibu dan Bayi yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang (istimewa)

 

KABARMALANG.COM – Seminar Konseling Menyusui yang Aman dan Nyaman Bagi Ibu dan Bayi yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Rabu (10/11/2021).

Menyusui sudah menjadi hal umum yang dilakukan oleh para Ibu khususnya yang baru melahirkan. Terlebih, pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif selama 6 bulan usia bayi sangat dianjurkan.

Namun, tak jarang seorang ibu mengalami kesulitan saat melakukan proses menyusui. Hal itu karena, proses menyusui perlu tata cara yang tepat agar tidak menimbulkan kendala.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Malang Latifah Hanun mengatakan, pemberian ASI eksklusif ini penting karena sangat membantu dalam membangun antibody bayi.

“Karenanya, menginisiasi menyusu dini itu perlu walaupun ASI ibu yang baru melahirkan belum keluar,” kata Latifah Hanun.

Asi eksklusif ini wajib selama 6 bulan pertama dan berhak didapatkan oleh bayi. Dan tidak ada jarak interval pemberian ASI atau tidak boleh dibatasi. “Jadi sesering mungkin, asalkan produksi ASI-nya bagus,” sambungnya.

Kondisi Ibu juga penting agar pemberian ASI bisa benar-benar terpenuhi bagi bayi. Seperti, perlunya makan bergizi seimbang, dan tidak diperbolehkan diet selama masa pemberian ASI eksklusif.

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) menjadi hal penting untuk merangsang ASI pada ibu. Di samping, juga diimbangi dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kalsium.

“Jadi dengan IMD itu kan dirangsang dari bayinya. Itu salah satu tipsnya. Terus, makanan paling nggak yang mengandung banyak kalsium,” terangnya.

“Makanan yang bisa memproduksi ASI, vitamin dan lainnya. Seperti daun kelor, dan ibu juga perlu minum susu untuk meningkatkan ASI-nya,” lanjutnya.

Peran daripada suami atau ayah seorang bayi juga dinilai penting. Dalam hal ini untuk memberikan support, sehingga kondisi Ibu tetap senang dan tidak stress. Sebab, jika dalam keadaan yang tidak stabil, hal itu juga bisa menghambat keluarnya ASI.

“Ayah itu paling tidak bisa memotivasi para ibu. Dalam hal, memberikan makan yang bergizi, lalu harus istirahat cukup, jaga kesehatan juga. Biar nggak stress,” Latifah Hanun mengakhiri. (carep-03/fir)

 

Advertisement

Terpopuler