Serba Serbi
Kolaborasi Dengan IDI Prodia Gelar Seminar Di 50 Kota

KABARMALANG.COM – Guna mewujudkan visi sebagai centre of excellence, PT Prodia Widyahusada Tbk bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menggelar giat Seminar dokter di Indonesia.
Maksud dan tujuan dilaksanakannya Seminar nasional ini, adalah sebagai sarana pembaruan informasi dalam industri kesehatan, dan merupakan rangkaian kegiatan dari peringatan 50 tahun Prodia.
Dengan mengusung tema ‘Personal and Precise Partner for Your Health’, Prodia berkomitmen untuk mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia, serta pelaku industri kesehatan dengan selalu menjadi mitra yang dapat diandalkan untuk mencapai tujuan kesehatan setiap individu.
Di tahun 2023 ini, Prodia juga berharap untuk dapat terus mengiringi para mitra dan dokter, untuk dapat melangkah lebih jauh dalam meningkatkan dan mengembangkan mutu layanan kesehatan dan pengobatan.
Kegiatan Seminar ini merupakan kerja sama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Malang terpadu, dan dilaksanakan di 50 kota di Indonesia. kegiatan Seminar ini berlokasi di Hotel Santika Premiere, Jalan Letjen Sutoyo, No.79, Kota Malang.
Dengan format hybrid bersama 100
peserta dokter, baik secara offline maupun online. Diikuti oleh dokter umum, dokter Internis, dan dokter patologi Klinik.
Dengan tema ‘Diagnosis and Management of Thalassemia in Indonesia’, webinar ini memberikan informasi terkini mengenai penyakit thalassemia, serta memperdalam faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan D-Dimer yang perlu diperhatikan baik sebelum, saat, dan setelah pengerjaan D-Dimer.
Narasumber Dr. dr. Shinta O. Wardhani, SpPD-KHOM, FINASIM membahas terkait
Thalassemia an update: Molecular Basis, Clinical Features and Treatment. Product
Specialist dari Prodia Bena Zaira S.Si memaparkan mengenai Laboratory Aspect of Thalassemia in Prodia.
Dr.dr. Shinta O. Wardhani, SpPD-KHOM, FINASIM menuturkan, “Thalassemia dan
hemoglobinopati, merupakan kelainan darah yang diturunkan dengan angka kejadian terbanyak dan merupakan masalah kesehatan utama di beberapa daerah di dunia, umumnya di Asia, khususnya Asia Tenggara, Asia Selatan dan Mediterania,” ujarnya.
“Gejala yang sering dialami oleh pembawa sifat thalassemia tidak spesifik, seringkali hanya
merasa pusing dan lelah,” sambungnya.
Pemeriksaan laboratorium penting dilakukan karena penampilan sebagian besar individu pembawa sifat thalassemia tidak dapat dibedakan dengan individu normal.
“Maka pembawa sifat thalassemia hanya dapat ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium skrining thalassemia, dan bagaimana tata laksana pada pembawa sifat dan penderita thalassemia,” tutur dr. Shinta sapaan akrabnya pada awak media, Minggu (7/5/2023).
Sementara itu, Bena Zaira menguraikan bahwa, “Pentingnya skrining thalassemia untuk mencegah penurunan sifat thalassemia dan menuju Zero Thalassemia Mayor,” ucapnya.
Adapun pemeriksaan skrining thalassemia di
Prodia terdiri dari hematologi lengkap, gambaran darah tepi, analisis Hb (CE), badan inklusi HbH dan Ferritin.
“Pemeriksaan skrining ini sebaiknya dilakukan sebelum menikah, bahkan saat remaja untuk
mengetahui apabila seseorang mengalami kondisi thalassemia atau anemia,” lanjutnya.
Melalui seminar ini, diharapkan dokter yang hadir dapat memahami informasi peranan pemeriksaan skrining untuk thalassemia, serta penegakan diagnosis dan tata laksana yang lebih dini, agar pencegahan dan penanganan dapat dilakukan lebih baik.
Seminar tersebut berjalan dengan sukses dan interaktif, serta menjadi media diskusi dan berbagi pengalaman bagi para dokter.
Selain seminar hari ini, Prodia juga akan memfasilitasi seminar di kota-kota lain dengan topik tematik kesehatan lainnya untuk membuka ruang pengembangan bagi para
dokter. (rat/fir)






















