Serba Serbi
Lancar Jualan Tahwa Ronde, Berkat Program Desaku Menanti

KABARMALANG.COM – Heri Rusdianto, 43, warga Kampung Topeng, Kelurahan Tlogowaru. Ia saat ini bisa hidup tenang bersama keluarganya dan lancar berjualan tahwa ronde berkat program ”Desaku Menanti’.
“Saya aslinya warga Jalan Muharto, di daerah kota lama. Saya pindah ke kampung topeng pada tahun 2016,” kata Heri kepada Kabarmalang.com, Selasa (17/11) di Kampung Topeng.
Heri menuturkan, motivasinya pindah ke Kampung Topeng karena ia tidak punya rumah, hanya mengontrak. Kesehariannya hanya pengamen jalanan.
Saat awal di Kampung Topeng, ia mengaku diberi modal oleh sekira 14 juta oleh Kementrian Sosial.
“Modal untuk fasilitas rumah dan kebutuhan sehari-hari. Juga ada bantuan berupa sembako selama beberapa bulan,” terang Heri.
Dari total modal 14 juta tadi, kata Heri, ia sisihkan 5 juta untuk modal usaha. Kebetulan ia sebelumnya punya pengalaman berjualan.
“Akhirnya saya beli rombong untuk jualan tahwa ronde, seharga Rp 1,5 juta, dan alat-alat lainnya. Total biaya keseluruhan Rp 3 juta,” jelasnya.
Sejak tahun 2016 hingga kini, Heri telah konsisten berjualan tahwa ronde di lantai 1 Matahari Pasar Besar Kota Malang.
“Saya jualan mulai pukul setengah tujuh pagi sampai pukul sepuluh siang. Harga per porsinya itu Rp 4 ribu,” terangnya.
Heri merasa senang hingga kini dagangannya lancar dan bisa memenuhi kebutuhan di rumah.
“Alhamdulillah, hasil jualan bisa mencukupi untuk sekeluarga. Ongkos produksi per hari maksimal Rp 100 ribu. Untuk hasil kotor bisa Rp 300 ribu. Sejauh ini sudah balik modal,” paparnya.
Heri sangat berterima kasih kepada Kementrian Sosial dan Dinas Sosial Kota Malang, yang sudah memberi fasilitas dan modal kepada keluarganya lewat program Desaku Menanti.
“Saya sudah tidak memikirkan kontrakan lagi. Sudah tidak mikir biaya-biaya lain-lagi. Sekolah anak saya juga sudah ditanggung oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial,” tutup Heri.
Sekadar informasi, Kampung Topeng didirikan oleh Kementrian Sosial pada tahun 2016 silam melalui program ‘Desaku Menanti’.
Tujuannya, menghimpun orang-orang yang kurang beruntung dalam hal ekonomi (pemulung, pengamen dan pengemis).
Mereka diberi pelatihan kemandirian ekonomi, dengan harapan setelah memiliki keterampilan, mereka mampu mandiri secara ekonomi tanpa kembali lagi ke jalanan. (fat/fir)
- Serba Serbi4 minggu yang lalu
Tips Memberikan Sayur Pakcoy yang Benar Agar Kenari Makin Gacor dan Sehat
- Peristiwa4 minggu yang lalu
3 Santri Terseret Ombak di Pantai Balekambang MalangÂ
- Peristiwa4 minggu yang lalu
Isu Viral Takaran BBM, Polres Malang Cek SPBU Patal LawangÂ
- Pemerintahan4 minggu yang lalu
HUT ke 111 Kota Malang, Menuju Malang Mbois dan Berkelas
- Serba Serbi4 minggu yang lalu
Budidaya Kangkung Skala Kecil dengan Modal Terjangkau
- Pemerintahan3 minggu yang lalu
Syarat dan Prosedur Adopsi Anak Langsung di Kota Malang
- Peristiwa4 minggu yang lalu
Penemuan Mayat Pria di Singosari MalangÂ
- Pemerintahan2 minggu yang lalu
Kota Malang Awali Pendataan Siswa Sekolah Rakyat