Connect with us

Serba Serbi

Sandiaga Uno Ajak Generasi ‘Strawberry’ Ikut Jadi Generasi Ekonomi Kreatif

Diterbitkan

,

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno (foto istimewa)

 

KABARMALANG.COM – Generasi ‘Strawberry’ merupakan istilah untuk generasi muda atau milenial yang memiliki kreativitas dan banyak ide cemerlang, tetapi sangat mudah hancur ketika mendapatkan tekanan sosial serta tidak mau bekerja keras untuk apa yang mereka inginkan.

Untuk itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak generasi ‘Strawberry’ untuk menjadi generasi ekonomi kreatif, dan berperan aktif dalam ekonomi kreatif.

“Peran generasi muda memiliki andil besar dalam menumbuhkan ekonomi kreatif untuk kemajuan perekonomian di Indonesia,” ucap Sandiaga Uno, saat ditemui awak media di Taman Krida Budaya Jawa Timur, yang berbeda di Jalan Soekarno Hatta No.7, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Sabtu (15/4).

Menurut Sandiaga, untuk bisa menjadi generasi ekonomi kreatif tersebut diperlukan generasi yang yang memiliki pendirian teguh, dan memiliki inovasi, adaptasi dan kolaborasi yang biasa disebut 3C.

“Untuk menuju generasi ekonomi kreatif, kita harus memiliki 3C, yakni Inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Yang harapannya generasi muda ini bisa menjadi generasi yang memiliki kepemimpinan, bukan generasi yang ikut-ikutan,” tegasnya.

Sebab, lanjut Sandiaga, saat ini banyak inovasi yang bisa diciptakan sekaligus dikembangkan oleh anak muda dalam ekonomi kreatif, salah satu program Malang Cerdas ini yang digulirkan oleh enterpreneur muda yakni dr. Gamal Albinsaid.

“Kalau ingin menjadi seperti dr. Gamal harus memiliki komunikasi yang jelas, memiliki keputusan yang tepat, dan konsisten. Saya berharap generasi muda bisa kayak itu, bukan hanya generasi yang ikut-ikutan, tapi harus menjadi generasi yang memiliki kepemimpinan,” tegasnya.

Sementara, Founder Malang Cerdas sekaligus CEO Indonesia Medika, dr. Gamal Albinsaid mengatakan, dalam ekonomi kreatif tersebut diperlukan kerja tim yang kuat dalam menganalisa tentang kebutuhan, harapan, keinginan masyarakat.

“Jadi dalam untuk bisa menumbuhkan ekonomi kreatif diperlukan tim yang kuat untuk menciptakan inovasi dalam mengendalikan perekonomian, dan dapat berwirausaha yang solid dan bertahan,” katanya.

Selain itu, lanjut dr. Gamal, dalam berwirausaha juga diperlukan Growth Mindset yang dapat merangsang untuk selalu produktif dan penasaran akan hal baru.

“Jadi Growth Mindset itu perlu, banyak yang gagal karena tidak punya growth mindset. Tapi, financial intelegensi juga perlu, karena 29 persen orang gagal wirausaha karena kehabisan uang. Perlu dilakukan analisis yang tepat,” ulasnya.

Untuk itu, tambah dr. Gamal, diperlukan analisis untuk mencari peluang berwirausaha, karena dalam bisnis bukan hanya soal untung rugi melainkan harus punya orientasi menghasilkan dampak yang kuat di tengah-tengah masyarakat.

“Bisnis itu bisa kita retas menjadi wirausaha sosial. Sehingga kita bukan hanya berpikir how to make money, but to solve the problem at the same time,” tukasnya. (gnes/fir)

 

Terpopuler

WeCreativez WhatsApp Support
Marketing Kabarmalang.Com