Pemerintahan
Optimis Ditengah Ancaman Resesi Global, Plt.Dirjen Imigrasi Sosialisasikan Second Home Visa

KABARMALANG.COM – Ditjen Imigrasi membuka jalan untuk pemulihan ekonomi ditengah ancaman resesi di level dunia.
Kebijakan yang dihadirkan kali ini melalui kegiatan Coaching Clinic on Immigration Services & Second Home Visa Assisting, Wisma SIER, Kamis (3/11/2022).
Acara tersebut dibuka langsung oleh Plt.Dirjen Imigrasi Widodo Ekatjahjana, sekaligus meluncurkan dan memperkenalkan Second Home Visa di depan tamu undangan.
Hadir dalam kegiatan tersebut ada dari perwakilan konsul negara-negara sahabat seperti Jepang, Jerman, Australia, dan India serta perwakilan pemerintah kota Surabaya.
Widodo Ekatjahjana mengatakan, ini merupakan bentuk kerjasama antara Direktorat Jenderal Imigrasi.
Serta bagian dari langkah yang diambil Ditjenim untuk mendongkrak investasi masuk dari luar negeri dan menggenjot sektor pariwisata untuk mendatangkan devisa.
“Berdasarkan data investor dan tenant yang ada dibawah koordinasi SIER dan PIER, jumlahnya ada ratusan,” ujarnya.
“Sehingga, memerlukan layanan yang lebih ramah, mudah, cepat dan efisien, supaya mereka merasa nyaman berinvestasi,” ia melanjutkan.
Program tersebut, lanjut dia, bertujuan untuk mendekatkan imigrasi dan memberikan penjelasan yang sejelas jelasnya kepada seluruh stakeholder, terutama investor asing.
“Second Home Visa bisa menjadi pintu bagi orang orang asing yang notabene pebisnis miliarder, atau wisatawan mancanegara, yang bisa kami tawarkan kepada mereka,” terangnya.
“Second Home Visa bisa sampai 5 atau 10 tahun. Adapun pendaftaran Second Home Visa ini dapat dilakukan melalui sistem online dari dalam dan luar negeri dengan mengakses situs visa-online.imigrasi.go.id dengan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar 3 juta rupiah.
“Apabila berminat, maka pemohon tidak akan bolak balik mengurus izin tinggalnya,” imbuhnya.
Dari kebijakan tersebut, pihaknya bisa mendorong kalau sudah memenuhi persyaratan, untuk mendapatkan Kartu Izin Tinggal Tetap atau Permanent Resident.
“Jadi ini adalah langkah kami untuk memfasilitasi pebisnis global belum pernah masuk, atau sudah punya aset di Indonesia lalu ingin mengembangkannya,” jelas Plt. Dirjen.
Sementara uji coba 60 hari, sambil mengidentifikasi siapa peminatnya ia menginstruksikan Kepala Unit Pelaksana Teknis Imigrasi kalau ada yang berminat segera difasilitasi dibantu. Baru setelah itu kami memberi second home visa.
“Banyak yang berminat, bahkan menyambutnya positif dan bertanya kepada petugas. Itu sebabnya saya berharap bersama sama mensosialisasikannya,” tuntasnya.
Selain itu Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Takeyama Kenichi, mengaku senang dengan kebijakan baru ini.
“Banyak investor atau orang jepang yang tinggal di Indonesia, ingin sekali tinggal di tanah air, sehingga berita baik bagi kami. Rata rata tinggal di Bali 1 sampai 2 tahun dan banyak sekali mengajukan visa,” pungkasnya. (tik/fir)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi3 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi