Ekbis
Satgas Pangan Polres Malang Sidak Harga Sembako Di Pasar

KABARMALANG.COM – Kepala Polres Malang AKBP R Bagoes Wibisono melalui Kasat Reskrim AKP Donny Christian Bara’langi menjalankan tugas Satgas Pangan.
Polres Malang melakukan inspeksi mendadak (sidak) stok dan harga sembako di Pasar Singosari dan Pasar Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (16/11).
Dari hasil sidak, saat ini permintaan sembako dari pembeli maupun konsumen mengalami peningkatan yang cukup stabil.
Kenaikan tersebut karena Kabupaten Malang sudah PPKM Level 2. Sehingga aktivitas masyarakat mulai tinggi.
Kemudian sudah banyak tempat wisata, warung, hotel dan tempat publik yang sudah mulai buka.
“Saat ini Kabupaten Malang memasuki musim penghujan. Alhamdulillah distribusi sembako tidak ada hambatan dan stok bahan pokok masih cukup aman,” ucap Donny.
Dia menjelaskan, harga sembako seperti harga daging sapi dan daging ayam stabil. Sedangkan harga minyak goreng curah dan harga beras mengalami sedikit kenaikan.
Harga daging sapi Rp 110.000 per kilogram, sementara harga daging ayam Rp 31.000 per kilogram.
Kemudian, harga minyak goreng curah Rp 19.000 per kilogram yang mengalami sedikit kenaikan sekitar Rp 2.000. Kemudian harga Beras antara Rp. 9.000 sampai dengan 10.000.
Satgas Pangan Polres Malang selalu melakukan koordinasi dengan stake holder apabila ada hambatan dalam pendistribusian sembako di pasar.
Kabar Lainnya : Warga Kota Malang Tewas Saat Hendak Menyalip Tronton.
Satgas Pangan Polres Malang juga sidak peternakan Ayam petelur di Desa Putar Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
“Hal ini untuk pulbaket terkait kenaikan harga telur yang terjadi akhir-akhir ini,” ucap Donny.
Satgas Pangan mendapati ada kenaikan harga telur sebagai salah satu sembako. Dengan kenaikan harga telur tersebut para peternak saat ini bisa mendapatkan untung.
Mengingat, beberapa bulan kemarin, para peternak selalu merugi. Karena harga pakan mahal sementara harga telur cukup murah.
Donny menjelaskan, untuk harga telur peternak mulai mengalami kenaikan dari harga awal Rp 15.000 per kilogram menjadi Rp 20.000 per kilogram.
Sementara, untuk penjualan di tingkat konsumen harganya berkisar Rp 23.000 sampai Rp 24.000 per kilogram.
Menurutnya, tidak ada gejolak menonjol baik di tingkat peternak maupun konsumen.
“Kegiatan ini akan kita laksanakan secara berkelanjutan. Ini untuk upaya deteksi dini. Sehingga, tidak sampai terjadi lonjakan harga sembako yang tidak terkendali,” pungkasnya.(carep-04/yds)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi4 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi