Serba Serbi
Sentral Souvenir di Kampung Wisata Keramik Dinoyo

KABARMALANG.COM – Jalan-jalan ke kota Malang tidak terasa lengkap, jika belum mampir ke Kampung Wisata Keramik Dinoyo. Kampung Wisata yang tidak perlu menguras kantong jika ingin mengunjunginya, karena wisatawan tidak dikenakan biaya tiket masuk.
Sesuai dengan namanya, masyarakat di wilayah ini sebagian besar berpencarian sebagai pengrajin dan penjual keramik. Tidak heran, jika di sepanjang jalan yang ada di area kampung terdapat sederetan toko yang menjual berbagai jenis keramik dan souvenir dengan harga yang terjangkau.
Penjualan keramik Dinoyo mulai menggeliat. Bertumbuhnya penjualan keramik karena pengaruh keramik China dalam pembuatan keramik lokal Malang tersebut.
Nurul Sukriyawati pengusaha keramik dengan nama usaha Ragiel Cramic asal Dinoyo yang sudah memulai usahanya sejak tahun 1998 mengatakan, cikal bakal industri keramik di Malang ini dimulai pada tahun 1953 saat pembentukan Lembaga Penyelenggara Perusahaan-Perusahaan Industri Departemen Perindustrian (LEPPIN).
“Asal mula adanya industri keramik di Malang khususnya di Kampung Wisata Keramik di mulai pada tahun 1953 saat pembentukan LEPPIN,” ungkapnya, Minggu (13/09/2020).
Lebih lanjut Nurul sapaan akrabnya menambahkan, penjualan keramik Dinoyo dalam 3 bulan terakhir meningkat hingga 3,5 persen dengan omset perbulannya tidak menentu. Sebab kata Nurul, dengan harga yang tidak bersaing ditambah situasi saat ini Nurul menekankan untuk tetap selalu bersyukur.
“Ya kurang lebih 3,5 persen, dengan harga yang tidak bersaing ditambah kalau kondisi sekarang ini makin banyak bersyukur,” tambahnya.
Masih kata Nurul, masyarakat kampung keramik, hanya memproduksi gerabah, lalu dilanjutkan dengan membuat keramik. Sejak tahun 1957 Kampung Wisata Keramik Dinoyo, sudah mulai muncul ke permukaan karena pesona kampung keramik Dinoyo masih relatif bagus setiap tahunnya.
Tempat ini menawarkan sejuta pesona tematik yang menjadi sentra kerajinan keramik yang dikemas secara apik, beragam model diantaranya vas bunga, hiasan, tempat garam, merica, cangkir dan masih banyak lainnya,” pungkasnya. (ant/fir)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi3 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi
Pingback: Kampung Wisata Keramik Dinoyo, Destinasi Kriya Keramik Kota Malang
Pingback: Seniman dan Budayawan Kota Malang Gelar Larung Sesaji Labuh Kali di Kampung Keramik Dinoyo – Kabar Malang Com