Connect with us

Pemerintahan

Walikota Sutiaji : Mempelajari Nilai Sejarah Bisa Menjadi Awal Pembentukan Karakter

Diterbitkan

,

Walikota Malang Drs H Sutiaji bersama Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan saat memberikan penghargaan bagi pemenang lomba karya tulis sejarah Kota Malang 2020

KABARMALANG.COM – Walikota Malang Drs H Sutiaji mengatakan pembentukan karakter dapat dimulai dari mempelajari nilai-nilai sejarah. Sejarah akan bisa menjadi contoh untuk kehidupan hingga masa mendatang.

Hal itu disampaikan Walikota Sutiaji usai menyerahkan penghargaan secara simbolis kepada para pemenang lomba karya tulis sejarah Kota Malang tahun 2020 di halaman Balaikota Malang, Senin (31/8).

“Dengan lomba ini, akan memiliki nilai positif dan bisa menggugah anak-anak untuk menghormati sejarah. Kita tidak mau mencontoh orang, kalau tanpa kita belajar,” ujar Sutiaji. Bagi Sutiaji, lomba karya tulis sejarah yang digelar memang kurang populis. Karena di Kota Malang banyak perguruan tinggi dan fakultas sejarah.

Akan tetapi, pembentukan karakter bisa dimulai dari mempelajari nilai-nilai sejarah itu sendiri. “Sekarang sudah banyak terdistorsi, kebijakan-kebijakan yang kita keluarkan, seakan-akan banyak yang melupakan sejarah,” tegas Sutiaji.

Sutiaji bersyukur, kebudayaan kini bergabung menjadi satu dengan Dinas Pendidikan. Sehingga dapat mempermudah pembentukan karakter dengan mempelajari nilai-nilai sejarah. Menurut Sutiaji, ada hal menarik dalam lomba karya tulis sejarah tahun ini, yakni pemenang pertama justru pelajar SMK duduk di bangku kelas 3.

Padahal, ajang lomba ini juga banyak diikuti peserta dari kalangan mahasiswa. Hal itu, menunjukan bahwa penilai memiliki kaidah-kaidah tertentu, jadi tidak melihat dari strata pendidikan peserta.

“Balai Arjosari. Ada nilai apa yang belum terkuak?. Kalau mungkin Stasiun Blimbing itu kolonialnya jelas. Pernah terjadi agresi penyerangan Jepang. Bisa jadi pemenang tadi, ada sisi-sisi lain yang memang belum pernah dibikin oleh orang lain,” sebut Walikota.

Tak kalah penting diapresiasi, lanjut Sutiaji, momentum lomba karya tulis sejarah digelar pada 17 Agustus 2020 tentu semua orang akan tertuju pada kemerdekaan. Tinggal bagaimana kemerdekaan di era dahulu dengan sekarang. Jika dulu, perjuangan untuk merebut kemerdekaan sungguh luar biasa.

Karena semangat juang para pahlawan akhirnya mampu menyatukan Merah Putih. Meskipun komunikasi dari Sabang sampai Merauke tidak semudah sekarang. “Kalau dulu hanya memperjuangkan kemerdekaan dan itu luar biasa, bisa tercapai di waktu dulu kan tidak sehebat sekarang. Mengkomunikasikan antara Sabang sampai Merauke, bersatu melawan imperial, Belanda, Jepang, Inggris,” pungkasnya. (fat/rjs)

Advertisement Gempur Rokok Ilegal Bea Cukai Malang
1 Comment

1 Comment

  1. Pingback: Tantri Dena, Mahasiswi UB Sabet Best Intelegensia Duta Budaya Jatim

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

// width=
Marketing Kabarmalang.Com
Aktifkan Notifikasi OK Tidak Terimakasih