Pemerintahan
Pemkot Malang Seriusi Kehadiran Kampung Tangguh Covid-19
KABARMALANG.COM – Walikota Malang Sutiaji menseriusi pelembagaan Kelurahan (RW) Tangguh Covid 19. Salah satu yang mulai dibangun dan mengawali gerakan Kelurahan (RW) Tangguh C19 adalah Kampung Putih, RW 06 Kelurahan Klojen Kecamatan Klojen.
“Bahasanya, ada atau tidak ada regulasi (PSBB, red), kelurahan (RW) tangguh jadi kunci membendung dan memutus mata rantai covid 19,” ujar Sutiaji, Kamis (30/04/2020).
Kita lakukan strategi strategi pembendungan, lanjut Sutiaji, melalui physical distancing, masive melakukan tracing, pendataan mobilitas orang hingga monitoring protokol covid melalui 6 pos pantau.
“Langkah itu dikuatkan pemikiran dari UB, serta dorongan dari Danrem dan Dandim,” terangnya.
Sementara itu, Danrem 083/BJ Kolonel Zaenudin menyampaikan bahwa keselamatan masyarakat jadi hukum tertinggi, sehingga semua kita harus jadi subjek maupun objek. Terlebih, masih banyak mindset dan memberlakukan ini masih seperti bencana alam, fokusnya masih bicara bantuan sembako dan uang.
Oleh karenanya, strategi yang kita bangun melalui gerakan kelurahan (RW, red) tangguh adalah penetapan 5 (lima) kluster langkah, meliputi :
1. Kluster Kampung Tangguh
2. Kluster Lumbung Pangan Kampung
3. Kluster Pembinaan PKL (disasar karena rantai interaksinya yang tinggi maka perlu diintervensi, saat dirumahkan dan harus dipasok kebutuhannya), Pemkot Malang seriusi kehadiran Kampung Tangguh Covid-19
4. Kluster Lingkungan Penyangga Pangan,
5. Kluster penanganan isolasi eks napi dan potensi kriminalitas.
“Jadi bukan sekadar gerakan bagi bagi sembako di jalanan, tapi harus ada langkah sistemik penyelamatan jiwa dari ancaman covid 19,” ungkap Danrem, Zaenudin.
Hal yang sama diutarakan Prof. Unti dari UB, bahwa instrumen utama yang dibangun pada kelurahan (kampung) tangguh adalah keberadaan lumbung pangan kampung, yang mencakup ketersediaan APD (Alat Pelindung Diri) setidaknya pada 3 – 5 RW, ketersediaan ruang karantina, kecukupan pangan, energi dan air. Selanjutnya instrumen berkaitan pelatihan evakuasi dan pengelolaan keamanan, didalamnya mencakup aspek medik di RS dan non medik pendukung.
“Untuk instrumen atau pilar ke 3 adalah aspek SOP Penanganan dan payung hukum lokal,” tambah Prof. Unti.
Sementara, Sutiaji Walikota Malang menyatakan langkah penguatan penanganan pada tingkat kelurahan sudah menjadi bagian yang selama ini dilakukan. Tentu ini (gerakan kelurahan tangguh, red) akan makin menguatkan dan sistemik.
“Contoh konkrit wajah kelurahan (RW) tangguh, ditunjukkan dan diperlihatkan masyarakat di kelurahan Bumiayu kecamatan Kedungkandang,” lanjut Sutiaji.
Camat Kedungkandang, Doni Sandito, warga masyarakat secara bergotong royong memberi bantuan untuk kebutuhan harian kepada warga konfirmasi selama isolasi mandiri.
“Kami bersyukur warga kami tidak antipati, dan juga tidak muncul stigma negatif kepada warga terdampak. Ini kekuatan tersendiri, karena masyarakat jadi ikut aktif melakukan monitoring dengan tetap berpegang pada nilai nilai kebersamaan dan empati sosial,” tutur Doni. (ary/fir)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi3 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi