Connect with us

Serba Serbi

Arca Siwa Trisirah Ditemukan Warga Pendem

Diterbitkan

,

KABARMALANG.COM – Sebuah arca berbahan batu andesit ditemukan warga di Desa Pendem, Kota Batu. Arca tersebut diyakini berkaitan dengan keberadaan candi yang baru dilakukan penggalian.

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur yang melakukan identifikasi menyebut arca yang ditemukan oleh Lulut, guru SMK 3 Malang memiliki bentuk manusia yang memiliki tiga kepala, satu badan, dan empat tangan.

Arca memiliki tinggi 50 cm, lebar 24 cm, dengan ketebalan 20 cm. “Arca duduk di atas padmasana berbentuk persegi dalam posisi  lalitasana, yaitu kaki kiri di tekuk ke samping dibawah paha kanan, sedangkan kaki kanan menjuntai ke bawah di depan padmasana,” ungkap arkeolog BPCB Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho, Jumat (13/03/2020).

Dikatakan, kondisi arca di beberapa bagian dalam kondisi rusak dan aus. Tangan kanan belakang membawa aksamala, sedangkan tangan kiri belakang memegang camara yang keduanya juga dalam kondisi rusak dan aus.

Tangan kanan depan bersikap varamudra, tangan kiri depan di atas pangkuan dalam sikap  diaramudra. Arca ini memakai vaijayanti (kalung), dan jatamakuta (mahkota).

“Dari hasil identifikasi diketahui bahwa arca ini merupakan Arca Siwa Trisira atau Arca Siwa Tiga Kepala. Siwa Trisirah adalah sebutan ikon Siwa dengan tiga kepala dalam satu tubuh. Tiga kepala pada Siwa adalah ciri yang dominan dari Siwa Mahadewa,” beber Wicaksono.

Sebagai mahadewa, lanjut Wicaksono, Siwa tampil sebagai the Supreme God yang menjalankan tiga fungsi Trimurti sekaligus, sebagai pencipta, pemelihara, dan pengembali alam semesta ke asalnya.

Berkenaan dengan hal tersebut, maka ketiga kepala Siwa Trisirah pun mewakili kekuatan mencipta (sristhi), memelihara (sthiti) dan merusak (laya).

Penggambaran ketiga kepala Siwa Trisirah tersebut adalah dua kepala laki-laki dan satu kepala wanita, ketiganya menggambarkan tiga aspek Siwa.

Kepala yang kanan menggambarkan aspek Siwa Aghora, kepala yang tengah menggambarkan aspek Siwa yang Saumya, dan kepala yang kiri menunjukkan aspek feminin dan merepresentasikan sakti (isteri) Siwa.

“Asumsi lain menyebutkan bahwa ketiga kepala Siwa dalam Trisirah terkait erat dengan tiga tattwa Siwa di dalam sekte Saiwa Siddhanta. Ketiga tattwa yang dimaksud, masing-masing adalah Paramasiwa, merupakan tattwa tertinggi yang tidak berwujud dan berada di alam kehampaan,” imbuh Wicaksono.

Penemuan Arca Siwa Trisirah di Desa Pendem ini cukup penting karena diduga terkait dengan keberadaan candi Pendem.

Dimana berdasarkan hipotesa sementara candi pendem berhubungan dengan bangunan candi yang disebut dalam prasasti sangguran yang berasal dari abad ke 10 masehi. Di situs pendem itu sendiri telah terdapat Yoni dan Arca Nandi berbahan batu andesit.

Yoni berpasangan dengan lingga, dimana yoni merupakan simbol dari Dewi Parvati istri dari Dewa Siwa, yang berpasangan dengan lingga yang merupakan simbol dari siwa.

Dengan demikian, Yoni dan lingga merupakan simbol dari pertemuan antara laki-laki (Purusa) dan wanita (Pradhana) yang saat keduanya bersatu melambangkan kesuburan, bagi kehidupan baru (kelahiran). Adapun nandi itu sendiri merupakan wahana (kendaraan) dari Dewa Siwa.

“Ditemukannya Arca Siwa Trisira yang letaknya tidak jauh dari Situs Pendem semakin melengkapi konsep Candi Pendem sebagai Candi beraliran Siwaistis,” sambung Wicaksono.

Temuan Arca Siwa Trisira di Desa Pendem itu sendiri sangatlah menarik. Karena bila dibandingkan, keberadaan arca Siwa bergaya Siwa Trisirah tertua ditemukan di Candi Dieng yang berasal dari abad ke 7 masehi.

Selain itu, arca siwa yang digambarkan dalam posisi duduk lalitisana juga sangat jarang dijumpai pada arca-arca gaya jawa timuran. Dari perbandingan itu, sementara ini diduga temuan arca siwa trisirah ini diduga bergaya jawa tengahan. Bila demikian, maka hal ini semakin menguatkan hipotesa bahwa Candi Pendem berasal dari abad ke 10 masehi.

Lulut menemukan arca Siwa Trisirah tersebut di area persawahan milik warga setempat. Keberadaan temuan arca masih berdekatan dengan Candi Pendem yang baru saja digelar ekskavasi tahap ketiga. (rjs/fir)

Terpopuler

// width=
Marketing Kabarmalang.Com
Aktifkan Notifikasi OK Tidak Terimakasih