Connect with us

Hukrim

Sumiatim, Korban Politik Pilkada Kabupaten Malang

Diterbitkan

,

Sumiatin saat diperiksa Bawaslu Kabupaten Malang beberapa waktu lalu. (Istimewa)

 

KABARMALANG.COM – Pilkada Kabupaten Malang telah usai. Meski begitu dinamikanya masih membekas sampai saat ini. Karena, ada kasus yang belum selesai.

Yaitu, kasus Sumiatim, 45. Dia warga Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang.

Sumiatim harus mendekam di balik jeruji tahanan Polres Malang. Karena, Bawaslu menduga Sumiatim melakukan money politic.

Yakni, membagikan amplop berisi uang 20 ribu. Sumiatim memberikan amplop kepada warga untuk memilih paslon 2.

Dugaan itu terungkap oleh warga sekitar. Sehingga, warga melapor ke Bawaslu Kabupaten Malang.

Kasus itu kemudian berlanjut ke ranah pidana. Kapolres Malang Hendri Umar membenarkan tentang kasus ini.

Bawaslu telah melimpahkan kasus money politic ke Polres Malang. “Satu yang saat ini kami tahan. Karena, statusnya sudah tersangka,” ungkapnya, Kamis (17/12).

“Senin (14/12) berkasnya sudah kami kirim ke kejaksaan,” imbuh Hendri.

Sementara itu, Kuasa Hukum Sumatim, Wiwid Tuhu membenarkan. Karena, Sumiatim mengakui memberikan amplop.

“Menurut pengakuannya, dia terbukti memiliki amplop sebanyak 4 buah. Isinya uang Rp 20 ribu. Tujuannya mempengaruhi warga agar memilih paslon 2,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (17/12).

Hanya saja, ada fakta lain atas dugaan yang melibatkan Sumiatim. Menurut Wiwid, Sumiatin adalah warga biasa. Sehingga, taraf ekonominya menengah ke bawah.

Dia menerima tawaran membagikan amplop. Karena imbalannya Rp 100 ribu, Sumiatim langsung mau.

“Padahal, sebelumnya Sumiatim tidak hanya mendapat tawaran paslon 2. Ada dari palson lain,” ujar Wiwid.

“Hanya saja, Sumiatim menerima tawaran dari paslon 2. Karena, imbalannya lebih besar,” kata Wiwid.

Sebab itu, Wiwid berupaya meringankan jeratan hukum Sumiatim. Apalagi, Sumiatim adalah warga biasa.

Pun, Sumiatim tidak tahu peraturan maupun percaturan politik Pilkada.

“Dia menerima tawaran membagikan amplop atas dasar kebutuhan ekonomi. Yakni, imbalan dari membagikan amplop tersebut,” katanya.

Namun, orang yang menyuruh Sumiatim membagikan amplop masih misteri. Sebab, orang yang menyuruhnya bukan tim pemenangan paslon 2. Itu pengakuan Sumiatim.

“Sekarang kami masih mencari orang yang menyuruh Sumiatim,” tutupnya.(im/yds)

Terpopuler

WeCreativez WhatsApp Support
Marketing Kabarmalang.Com