Serba Serbi
Kopi Kawi, Ada Manis-Manisnya Meski Tanpa Gula
KABARMALANG.COM – Kabupaten Malang memang kaya dengan tanama kopi. Selain Kopi Dampit yang cukup dikenal, banyak jenis kopi-kopi lain yang tidak kalah rasanya, salah satunya adalah Kopi Kawi yang berasal dari Desa Sumbersuko Kecamatan Wagir.
Dinamakan Kopi Kawi karena letak berkembang biaknya di Desa Sumbersuko yang dekat dengan gunung Kawi. Salah satu pengelola Kopi Kawi, Agus Sugiarto mengatakab sebenarnya sudah sejak lama Kopi Kawi ini sudah ada. Namun, petani di sekitar Desa Sumbersuko menjualnya tanpa dikemas secara apik dan tanpa branding.
Mereka menjualnya secara asal-asalan ke pengepul, sehingga identitas Kopi Kawi tidak begitu dikenal meski sudah ada sejak dulu. Sekaligus metode penjualannya juga dicampur dengan biji kopi lainnya. Jadi gak ada khasnya,” ungkap Sugi.
Alhasil, pihaknya berinisiatif sejak awal 2020 lalu untuk mengemas serta membranding hasil bumi desanya itu. Puluhan petani kopi di sekitarnya diberi edukasi terkait cara mengemas hasil panen dan membranding biji kopi itu.
“Dan hasilnya para petani saat ini sudah paham. Kalau dulu memanen biji kopi itu masih hijau ikut dicabut. Sekarang hanya yang merah saja. Kami ajari,” bebernya.
Selain itu, pria yang juga memiliki warung kopi bernama Pendopo Kembang Kopi tersebut juga mengajari petani setempat agar saat menanam kopi tidak dekat dengan pohon Sengon. Tapi dekat dengan cengkeh.
“Tujuannya agar kualitas kopinya baik dan rasanya seperti ada manis-manisnya,” tuturnya.
Petani Desa Sumbersuko pun menangkap pengetahuan itu. Kini hadirlah Kopi Wagir sejak pertengahan 2020.
“Kalau hasil panen per bulannya berapa, kami tidak tahu pastinya. Tapi yang pasti 16 kilogram Kopi Kawi akan dijual di Pendopo Kembang Kopi,” tuturnya.
Untuk satu ons Kopi Kawi, kata Agus, dihargai 15 ribu. “Itu sudah di roasting dan siap pakai,” imbuhnya.
Sementara perkara rasa Kopi Kawi ini, kata Sugi, rasa pahitnya tidak terlalu kuat.
“Bahkan justru sebaliknya, kalau dihisap diujung lidah rasanya agak manis meski tidak pakai gula. Jadi ini keunggulannya,” tutupnya. (haq/fir)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi3 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi
Pingback: Harkopnas 2021, Warkop Klodjen Djaja Bagikan Kopi Gratis
Pingback: Kopi Ngantang Tidak Kalah Nikmat Dari Buah Durian Andalan
Pingback: Taping Otot Syaraf Untuk Kaki Diabetes Antar Dosen UB Jadi Doktor
Pingback: Hari Kopi Internasional 2021, Ngopi Gratis Di Bukit Teletubbies Batu