Connect with us

Edukasi

Bullying Body Shaming Harus Dipahami Remaja

Diterbitkan

,

Bullying Body Shaming Harus Dipahami Remaja
Upaya Pencegahan Body Shaming Pada Remaja

KABARMALANG.COM -Usia remaja rentan terhadap masalah pencitraan tubuh. Pendapat atau komentar teman sebaya bisa memengaruhi kondisi psikologinya. Karenanya, pencegahan bullying body shaming pada remaja penting dilakukan.

Jurusan Psikologi Fakultas lImu Sosial dan lImu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya memerhatikan hal ini. Sebagai bentuk pelaksanaan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi dengan melakukan pengabdian masyarakat.

Pelaksananya dari Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) Kesehatan Mental. Ketuanya Yunita Kurniawati, S. Psi., M.Psi. Anggotanya Dr. Sumi Lestari, S.Psi., M.Si.

Kelompok ini menyelenggarakan sosialisasi terkait beauty bullying or body shaming pada 17 Juni 2020.

Sosialisasi melalui guru Bimbingan Konseling dan Wakasek. Sasaran sosialisasi, siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Brawijaya Smart School.

Dengan menggunakan media daring menyebarkan flyer, poster dan google form.

Kegiatan sosialisasi ini upaya pencegahan bullying body shaming remaja. Ini penting dilakukan.

Sebab masa remaja yang biasa dikenal dengan masa pubertas. Terjadi perubahan-perubahan termasuk pada penampilan fisiknya.

Perhatian pada citra tubuh menuntun pada usaha-usaha mengontrol berat badan. Namun, hal ini tidak dengan mudah dilakukan.

Remaja rentan terhadap permasalahan citra tubuh. Pada usia ini, remaja lebih fokus pada teman sebayanya.

Sehingga pendapat atau perkataan teman sebaya cukup memengaruhi kondisi seseorang.

“Bullying body shaming hal menjadi perhatian saat ini. Karena memberikan dampak. Baik jangka pendek maupun jangka panjang pada individu,” ujar Yunita Kurniawati, S. Psi., M.Psi dalam keterangannya, Sabtu (22/08/2020).

Body Shaming Via Medsos

Body shaming mampu mengurangi kesehatan mental remaja. Meskipun masa pandemik, aktivitas bullying body shaming masih terjadi.

Yakni, melalui media daring. Mengingat, kelompok umur pengguna media sosial terbesar adalah remaja.

Kegiatan sekolah dilaksanakan secara daring dan aktivitas remaja atau siswa-siswi terbatas. Sehingga disadari atau tidak terjadi perubahan berat badan pada masa pandemic.

Kebanyakan teman memberikan komentar terkait fisik selama sekolah dari rumah. Misalnya, bertambah tembem, tambah berisi dan lain sebagainya.

Ini mengakibatkan remaja atau siswa-siswi merasa tidak percaya diri. Serta, memicu perilaku-perilaku maladaptive seperti diet tidak sehat atau olahraga berlebihan.

“Kami melakukan pencegahan bullying body shaming pada remaja. Atau siswa-siswi. Maka kami melakukan kegiatan sosialiasi terkait ini,” katanya.

Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan media daring. Menyebarkan fyer serta menggunakan link google form.

Hal tersebut dikarenakan pertemuan luring tidak memungkinkan. Karena situasi pandemi Covid-19 yang belum juga reda.

Meskipun, new normal sudah diterapkan di Kota Malang. Sekolah-sekolah masih menggunakan sistem School From Home (SFH).

Kegiatan pengabdian masyarakat ini pun dilakukan dengan metode daring. Dari hasil kegiatan tersebut, ada kuesioner dengan pertanyaan terbuka.

Kegiatan ini mampu menambah pemahaman siswa mengenai body shaming. (Adv)

 

Terpopuler

Subscribe for notification
WeCreativez WhatsApp Support
Marketing Kabarmalang.Com