Pemerintahan
Keluhkan Rileksasi Keuangan, Komunitas Grab Car Audiensi ke Walikota Sutiaji

KABARMALANG.COM – Komunitas Grab Car audiensi ke Walikota Malang Sutiaji. Kedatangan mereka ini untuk mendapat perlindungan dan fasilitasi agar mendapatkan kelonggaran atas kewajiban kredit.
“Ini (Covid) menjadi masa sulit bagi kami. Selain pendapatan yang menurun, kami dihadapkan pada angsuran yang tidak memberikan ruang keringanan,” ujar M. Tahir Bugis, selaku Juru Bicara Komunitas Sahabat Grab, Jumat (22/05/2020).
Salah satu ruang yang diharapkan para pelaku usaha, penggiat profesi yang bersentuhan dengan jasa keuangan, selama masa pandemi Covid-19 adalah kelonggaran atas kewajiban kredit. Namun kebijakan rileksasi keuangan ternyata tak seindah seperti yang telah terinfokan selama ini.
Fakta tersebut terungkap saat perwakilan komunitas sahabat Grab dan manajemen Go Jek ini melakukan audiensi ke Walikota Malang Sutiaji. Didampingi Sekkota Wasto dan Kadishub Handi Priyanto, perwakilan sahabat Grab dan Go Jek diterima di ruang rapat Walikota Malang.
Menurut M. Tahir Bugis, apa yang dijanjikan dalam kebijakan rileksasi tidak kami dapatkan, justru semakin dipersulit. Info keringanan bunga atau kelonggaran angsuran, tidak terjadi di lapangan.
“Yang ada bunga justru ditambahkan, dan angsuran diminta dibayarkan di depan,” ungkapnya.
Kehadiran kami untuk beraudiensi dengan Bapak Walikota, lanjut Tahir, semata untuk mendapat perlindungan dan fasilitasi agar permasalahan serta beban tersebut dapat terurai, sekaligus ada solusi terbaik bagi kami.
Apa yang diutarakan perwakilan dari komunitas sahabat Grab ini membuat Walikota Malang Sutiaji terhenyak dan sangat masygul. “Harusnya tidak boleh terjadi. Ini kebijakan pusat, dan bersifat mengikat,” ujarnya.
Jadi kalau ada lembaga jasa keuangan, lanjut Sutiaji, apakah itu lembaga leasing atau bank, yang tidak patuh, apalagi bermain main yang justru membebani dan memperberat nasabah, maka patut diperingatkan dan diberi sanksi.
Walikota Malang, saat itu juga langsung kontak OJK Malang untuk minta perhatian atas fakta di lapangan tersebut.
“Kenyataan di lapangan seperti ini. Tidak boleh dibiarkan. Ini saya minta kepada koordinator atau perwakilan komunitas untuk segera memberi data lengkap terkait mekanisme angsuran yang dinilai membebani, modusnya seperti apa dan tentu lembaganya mana saja,” sambung Sutiaji.
“Bahan ini yang segera saya komunikasikan dan koordinasikan ke OJK, agar ada langkah penanganan segera,” tutur Walikota Sutiaji.
Disampaikan juga, bahwa ia berupaya memfasilitasi dan menjembatani semaksimal mungkin. Otoritas ada pada OJK. Namun ia pesankan dan titipkan, pada kondisi yang berat ini, jangan ada yang bermain-main.
“Apalagi pemerintah telah memback up lembaga keuangan terkait kebijakan rileksasi, maka ketidakpatuhan dalam pelaksanaan patut disanksi tegas,” pungkas Sutiaji.
Komunitas sahabat Grab, ada 350 an anggota grab roda empat (Grab Car) dan di Go Car seperti diinfokan operasional manajer GoJek Malang, Evantono Belin, ada sekitar 800 – 1000 mitra Go Jek untuk roda empat (Go Car).
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi3 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi