Serba Serbi
Lagi, RSSA Rawat Satu PDP Positif Covid-19

KABARMALANG.COM – Rumah sakit dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang kembali merawat satu pasien positif Covid-19. Pasien itu disebut merupakan warga Kota Malang.
Kabag Humas Pemkot Malang Nur Widianto menyatakan, bahwa terdapat satu pasien yang statusnya positif Covid-19 tengah dirawat di RSSA.
Namun demikian, Nur Widianto enggan membeberkan secara detil siapa pasien tersebut. Hanya saja, pasien disampaikan tengah menjalani perawatan di RSSA saat ini.
“Ada dua PDP positif yang ditangani RSSA, satu pasien dinyatakan sembuh dan dipulangkan. Sementara satu lagi masih dalam perawatan,” terang Nur Widianto, Rabu (25/03/2020).
Nur Widianto membeberkan, per 25 Maret 2020 data pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Malang berjumlah 12 orang.
Rinciannya, 2 orang positif Covid-19 dan salah satunya telah dinyatakan sembuh. Seperti disampaikan sebelumnya, satu pasien positif Covid-19 tengah menjalani isolasi setelah hasil swab keluar.
Sisanya, adalah 1 PDP dilaporkan meninggal dunia saat perawatan di RSSA, satu pasien lainnya juga dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan di RSSA.
“Dari PDP 12 orang itu rinciannya, 2 orang positif, satu dinyatakan sembuh dan satu dirawat di RSSA. Selanjutnya satu orang meninggal dunia, satu lainnya juga dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan di RST Soepraoen,” bebernya.
Nur Widianto menambahkan, sebanyak 8 PDP lainnya juga tengah menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit. Yaitu, empat PDP dirawat di RS Lavalette, tiga PDP dirawat di RS Mardi Waluyo (RKZ), dan 1 PDP menjalani perawatan di RSUD Kota Malang.
“Delapan PDP lain, masih dalam perawatan yakni 4 orang di RS Lavalette, 3 PDP di RKZ (RS Mardi Waluyo) dan satu PDP dirawat di RSUD Kota Malang,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Nur Widianto ikut menjelaskan jumlah orang dalam pantauan (ODP) diketahui berjumlah 119 orang. Dengan rincian 71 merupakan warga Kota Malang, sementara 48 lainnya adalah tenaga medis.
“ODR terupdate hari ini berjumlah 119 orang, 71 orang merupakan non tenaga medis dan 48 lagi adalah tenaga medis yang bekerja di RS (rumah sakit) rujukan,” ujar Nur Widianto.
Ditanya soal status ODR, Nur Widianto menjelaskan, bahwa orang-orang menjadi ODR ditenggarai karena memiliki riwayat pernah melakukan perjalanan ke daerah atau negara suspect Covid-19.
“Dinyatakan ODR, karena dalam catatan punya riwayat pernah melakukan perjalanan ke daerah ataubnegara suspect,” pungkasnya. (rjs/fir)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi3 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi