Connect with us

Serba Serbi

Orientasi SOTH dan KKA bagi Penyuluh KB dan Kader BKB Tingkat Kota Malang

Diterbitkan

,

Orientasi Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) dan Kartu Kembang Anak (KKA) bagi penyuluh KB dan kader BKB tingkat Kota Malang

 

KABARMALANG.COM – Orientasi Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) dan Kartu Kembang Anak (KKA) bagi penyuluh KB dan kader BKB tingkat Kota Malang.

“Hari ini kita melaksanakan kegiatan orientasi Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) dan Kartu Kembang Anak (KKA),” kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB Dinas Sosial P3AP2KB Malang, Sri Umiasih, SE, Selasa (11/4/2023).

Orientasi SOTH dan KKA bagi penyuluh KB dan kader BKB tingkat Kota yang berlangsung selama dua hari.

Dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh tim pendamping SOTH dari Perwakilan BKKBN Jatim.

Diikuti oleh penyuluh KB dan kader BKB dari 5 kecamatan dan 57 kelurahan di Kota Malang.

“Mengupas tentang bagaimana pelaksanaan dan pengelolaan SOTH, penggunaan KKA manual dan online, serta simulasi dan praktik materi BKB HI 13 pertemuan dan BKB EMAS kepada seluruh peserta sebagai calon fasilitator pilihan di tingkat kelurahan,” terangnya.

Kegiatan tersebut dilaksanakan bagi penyuluh KB dan kader BKB se-Kota Malang di ruang pertemuan Arjuna, kantor Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang.

“Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) merupakan terobosan strategis BKKBN untuk mengentaskan kasus stunting di Indonesia melalui kelompok-kelompok BKB yang dekat dengan masyarakat,” kata Umi.

Sementara, Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Dra. Maria Ernawati, M.M, menyampaikan tentang pentingnya pengasuhan terhadap anak balita yang baik.

Selain itu, juga menyampaikan terkait beberapa permasalahan yang ada di Jawa Timur yang perlu dicermati bersama.

“Beberapa permasalahan di Provinsi Jawa Timur yang perlu kita cermati bersama antara lain, dispensasi Kawin/Perkawinan Usia Anak di Jawa Timur ada sebanyak 15.408, Angka Kematian Ibu ada 305 kasus, dan tingginya Unmetneed sebesar 19,69 %,” ujarnya.

Sedangkan berdasarkan Data Survei, kata Ernawati status gizi balita Indonesia (2021) menunjukkan bahwa angka prevalensi.

“Stunting di Indonesia adalah 24,4% dan di tahun 2022 turun menjadi 21,6 % (Data SSGI Tahun 2022), Jawa Timur sebesar dari 23,5% turun menjadi 19,2%,” pungkas Ernawati. (tik/fir)

 

Terpopuler

WeCreativez WhatsApp Support
Marketing Kabarmalang.Com