Politik
Bimtek Kemenparekraf, Basarah: Karya Seni Kriya Harus Kita Pertahankan
KABARMALANG.COM – Indonesia terkenal sebagai Bangsa yang sangat kaya akan kreativitas masyarakatnya.
Hampir setiap sumberdaya yang ada dapat diolah dan menghasilkan berbagai alat yang bernilai ekonomi tinggi.
Termasuk kreativitas dalam menghasilkan kerajinan tangan.
Wilayah Malang Raya sendiri termasuk didalam salah satu penghasil kerajinan tangan bernilai ekonomis cukup tinggi.
Mulai dari kerajinan keramik, Topeng Malangan, kulit, hingga lampion rotan dan batik tulis menjadi produk-produk kerajinan andalan wilayah Malang Raya ini.
Wakil MPR RI, Dr. Ahmad Basarah, S.H., M.H. adalah salah satu tokoh yang amat mengagumi kerajinan-kerajinan tangan yang dihasilkan oleh para pengrajin di Malang Raya.
Oleh karena itu, dia menggagas acara Bimtek Pengembangan Produk Kriya Melalui Pendekatan Design kerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Senin (18/4/2022).
“Bangsa Indonesia tidak pernah kehabisan karya-karya seni, jika dihitung jumlahnya lebih dari ribuan jenis, bentuk, bahan, teknik pengerjaan dari berbagai suku di Indonesia,” ungkap Ahmad Basarah, dalam sambutannya secara virtual.
Dia memandang, bahwa inovasi dan pengembangan produk hasil kerajinan tangan dewasa ini merupakan sebuah kebutuhan yang mutlak untuk dilakukan oleh pengrajin kerajinan tangan.
“Sehingga saya memiliki kewajiban untuk merespon segala pendapat, masukan dan keluhan masyarakat Malang Raya,” tuturnya.
Termasuk bagaimana Pandemi Covid-19 yang telah merubah berbagai sektor kehidupan bermasyarakat, termasuk didalamnya adalah sektor perekonomian.
Banyak sektor usaha yang mengalami kelesuan akibat minimnya daya beli masyarakat selama pandemi Covid-19 termasuk yang dialami para pengrajin kerajinan tangan.
“Kondisi ini berdampak pada lima mata rantai kreatif, mulai dari kreasi (penciptaan), proses produksi, distribusi, konsumsi, hingga preservasi. Semuanya nyaris tidak berjalan sama sekali,” terang Basarah.
Padahal untuk bisa mendapatkan hasil yang optimal, diperlukan sinergi antar tiap ekosistem industri kreatif.
Lima mata rantai tersebut, lanjut dia, tidak bisa dilepaskan hubungan keterkaitannya satu sama lain.
Maka diharapkan, melalui Bimbingan Teknis ini dapat memberikan gambaran dan mengarahkan kepada para pelaku insan pengrajin kerajinan tangan di Malang Raya untuk bisa melakukan terobosan-terobosan baru.
“Karya seni Kriya harus tetap kita pertahankan,” tegasnya.
“Dengan sinergi dan kolaborasi yang baik antar berbagai stakeholder yang ada, diharapkan upaya yang dilakukan menjadi optimal dan berkesinambungan,” lanjut Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut.
Sehingga kerajinan-kerajinan tangan uang merupakan kesenian asli Indonesia dapat dipertahankan dan dilestarikan, disamping membangkitkan ekonomi daripada pelaku-pelaku pengrajin kerajinan tangan. (*)
-
Edukasi2 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi2 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi2 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Edukasi2 tahun yang lalu
Komisi X Minta UT Perbaiki Kualitas Server