Connect with us

Wisata

Kampung Wisata Keramik Dinoyo, Destinasi Kriya Keramik Kota Malang

Diterbitkan

,

Kampung Wisata Keramik Dinoyo, Destinasi Kriya Keramik Kota Malang
Pengrajin di Kampung Wisata Keramik Dinoyo sedang membuat kerajinan keramik (Foto: istimewa)

KABARMALANG.COM – Kampung Wisata Keramik Dinoyo adalah sentra keramik di Kota Malang. Ketika memasuki kawasan tersebut, mata pengunjung akan termanjakan dengan berbagai jenis keramik.

Mulai dari keramik souvenir berbagai bentuk, dari gelas mini, mug, vas bunga dengan warna dan corak beraneka rupa, bakal membuat  pengunjung berdecak kagum.

Di samping itu, kampung wisata keramik bukan hanya jadi sentra penjualan saja. Tetapi pengunjung yang datang bisa belajar dan mengenal kerajinan keramik.

Sodiq, pengrajin keramik di Kampung Wisata Keramik Dinoyo mengatakan bahwa pembuatan keramik membutuhkan proses yang panjang.

“Mulai dari desain, yaitu pembuatan cetakan keramik sesuai dengan bahan cetakan, dan tepung gypsum. Kemudian menyiapkan adonan bahan baku yang akan tercetak,” ujar Sodiq, Jumat (14/5).

“Bahan bakunya kaolin (tanah liat putih), felspard (batuan), tanah liat dan pasir kwarsa. Semua harus tercampur dengan komposisi masing-masing. Kemudian aduklah hingga rata, lalu saring,” sambungnya.

Selanjutnya proses pencetakan keramik, yakni usai menyaring adonan bahan baku, lalu tuangkan ke dalam cetakan. Kemudian adonan akan mengering pada bagian dinding cetakan.

“Dinding cetakan akan menyerap kadar air dari adonan. Sehingga adonan yang menempel pada bagian dinding cetakan akan mengering,” ujarnya.

Selang beberapa menit, pengrajin keramik akan mengeluarkan dengan cara menuang adonan yang tidak mengering dari cetakan.

“Secara otomatis sebagian adonan yang mengering akibat resapan dinding cetakan tersebut akan menempel pada cetakan,” tuturnya.

“Kemudian bukalah cetakan secara pelan-pelan. Lalu keringkanlah hasil cetakan dengan menjemurnya di bawah sinar matahari,” tambahnya.

Proses selanjutnya yaitu merapikan hasil cetakan dari sirip bekas cetakan, menghaluskan dan mengelap. Kemudian proses dekorasi dan pewarnaan.

“Sentuhan seni sesuai imajinasi dan pewarnaan pada produk menggunakan pewarna oksida,” ujarnya.

Kabar Lainnya : Sentral Souvenir di Kampung Wisata Keramik Dinoyo.

Setelah itu, ada proses pelapisan nglasir yang menghasilkan kilau pada produk keramik.

“Proses glasir setelah dekorasi. Dengan beberapa metode yaitu celup ke dalam cairan glasir, atau teknik kuas dan juga spray,” tuturnya.

Terakhir, proses pembakaran di dalam tungku selama 10 jam. Proses tersebut menggunakan bahan bakar LPG dengan temperatur suhu 1200 derajat celsius.

“Setelah pembakaran, dinginkan produk keramik selama 24 jam hingga benar-benar tidak ada panas tersisa,” tutupnya.(fat/yds)

Terpopuler

WeCreativez WhatsApp Support
Marketing Kabarmalang.Com