Pemerintahan
Ramadan 2021 Segera Tiba, BMKG Karangkates Ikut Amati Hilal
KABARMALANG.COM – Bulan Ramadan 2021 segera tiba. BMKG (Badan Metereologi dan Geofisika) turut melakukan pengamatan hilal untuk menentukan penetapan awal Ramadan 2021.
Pengamatan hilal itu akan terselenggara serentak di beberapa daerah Indonesia. Diantaranya Banda Aceh, Medan, Deli Serdang, Padang, Bengkulu, Tangerang, Jakarta, Garut, Kebumen, Yogyakarta, dan Malang.
Untuk wilayah Malang, Kepala BMKG Stasiun Karangkates, Mamuri mengatakan pengamatan hilal akan terlaksana di Pantai Ngliyep, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang pada Senin (12/4) mendatang.
“Nanti pelaksanaanya pengamatan hilal bersama Kemenag dan Pemkab Malang,” ungkapnya Rabu (7/4).
Kabar Lainnya : Sutiaji : Tata Kota Menentukan Kesehatan.
Mamuri menjelaskan, pemilihan lokasi Pantai Ngliyep itu, menurut Mamuri karena pandangan ufuknya lebih luas daripada tempat lain.
“Melakukan pengamatan hilal tidak mungkin di sebuah gedung, karena pasti akan terhalang bukit dan lain-lain,” terangnya.
Pengamatan hilal sangat bergantung dengan cuaca. Faktanya, cuaca cerah akan mempermudah pengamatan.
“Faktor cuaca begitu menentukan. Jadi ketika langit sedang banyak awan pengamatan hilal menjadi tidak terlihat,” tandasnya.
“Apalagi ini hilang kecil, yakni sekitar 3 derajat untuk wilayah Malang Raya,” ringkasnya.
Kendati demikian, Mamuri menegaskan meskipun cuaca buruk saat pengamatan tidak menjadi masalah yang krusial.
“Sebab meski di Malang tidak kelihatan, tapi di daerah lain hilal kelihatan. Kan cuacanya pasti berbeda. BMKG melakukan pengamatan di 26 titik seluruh Indonesia,” jelasnya.
Mamuri menyatakan segala indikator penentuan hilal merupakan kewenangan Kementrian Agama (Kemenag).
“Penentuan awal bulan itu ranahnya Kemenag. Kami dari BMKG hanya membantu melakukan pengamatan hilal dan perhitungan hisab,” bebernya.
Terakhir, Mamuri berharap pengamatan hilal berbarengan dengan cuaca yang cerah.
“Mudah-mudahan pas pengamatan cerah. Nanti dilaksanakan pada sore hari setelah ashar,” akhirnya.(im/yds)
Pemerintahan
Pembangunan Rumah Warga Terdampak Gempa Bumi Malang Dimulai
KABARMALANG.COM – Sejumlah warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Malang pekan lalu tampaknya sudah bisa bernafas lega.
Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Malang kini mulai membangun rumah para warga. Program pembangunan itu terlaksana di Dusun Sumbermanggis, Desa Jogomulyan, Sabtu (17/4) hari ini.
Sekretaris Desa Jogomulyan, Rendi Septian membenarkan. Di Desanya ada 14 rumah yang mendapatkan renovasi. Menurutnya, dana pembangunan itu bersumber dari Pemerintah Kabupaten Malang.
“Iya, mulai pembangunan dari biaya dari Pemerintah Kabupaten Malang. Hanya saja, berapa jumlah biayanya per rumah saya tidak paham,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto mengatakan bahwa pembangunan rumah warga terdampak gempa bumi itu bersumber dari BTT (Belanja Tidak Terduga) Pemerintah Kabupaten Malang.
“Nilainya mancapai Rp 6,7 Miliyar dari dana BTT,” tuturnya.
Pembangunan rumah warga itu, menurut politisi PDIP itu akan terjadi secara bertahap. Untuk tahap pertama estimasinya sebanyak 14 rumah.
“Yang lain masih sedang tahap verifikasi. Tidak hanya untuk warga Kecamatan Tirtoyudo, tapi Dampit, dan Ampelgading juga,” ujarnya.
Lantas, selama masa verifikasi itu, warga terpaksa harus tinggal di tenda yang tersedia di beberapa titik Kabupaten Malang.
“Ya terpaksa harus tinggal di tenda. Makanya kami (Pemkab) Malang menyediakan tenda khusus,” pungkasnya.(im/yds)
COVID-19
Wajibkan Masker, Aparat Kedungkandang Tegur Pelanggar Di Lesanpuro
KABARMALANG.COM – Pelaksanaan operasi yustisi Kota Malang tergelar pagi tadi, Sabtu(17/4).
Operasi ini menegakkan disiplin dan penertiban prokes wajib masker di wilayah Kelurahan Lesanpuro Kecamatan Kedungkandang.
Panit Lantas Polsek Kedungkandang Ipda Dandu Iswanto, memimpin apel persiapan operasi pukul 08.30 WIB. Sementara, pasukan gabungan terdiri dari TNI Polri dan jajaran Pemkot Malang.
Titik operasi adalah di depan kantor Kelurahan Lesanpuro kedungkandang.
Ipda Dandu Iswanto mewakili Kapolsek Kedungkandang. Kemudian, Bati Bhakti TNI Pelda Sri Purwanto mewakili Danramil.
Lurah Lesanpuro Suwandi hadir bersama SekLur Nico Dadik Prayoga. Termasuk Kasi Trantib Lesanpuro Lilik.
Babinsa Lesanpuro Serda Syamsuri, Bhabinkamtibmas Lesanpuro Aiptu Abdul Hadi dan Satpol PP Kota Malang juga standby di lokasi.
Kabar Lainnya : Sikat HP Teman, Kawanan Remaja Lesanpuro Ditangkap Polisi.
Tim gabungan menyisir pengguna jalan yang melintas di depan Kelurahan Lesanpuro Jalan Ki Ageng Gribig Kecamatan Kedungkandang.
“Kegiatan operasi gabungan ini bertujuan menegakkan disiplin dan menertibkan prokes wajib masker,” ujar Bati Bhakti TNI Pelda Sri Purwanto.
Petugas memakai sejumlah aturan untuk mendasari operasi. Misalnya Inpres No.6, perda No.2 tahun 2020, Pergub No.53 tahun 2020 dan Perwali No.30 tahun 2020.
Operasi yustisi melakukan penindakan dan pembagian masker kepada masyarakat dan pengendara roda dua dan empat.
Pukul 10.00 WIB, Operasi yustisi dan pembagian masker selesai. Total pelanggaran tidak memakai masker 15 orang dan tidak pakai helem 10 orang.(carep-04/yds)
Pemerintahan
Sepekan Paska Gempa, Bantuan Di Majang Tengah Dampit Belum Turun
KABARMALANG.COM – Bantuan pemerintah terhadap korban terdampak gempa bumi Malang pekan lalu lambat. Sebagian masyarakat menilai pemerintah lamban.
Karena, hingga saat ini, satu pekan berselang bantuan nyata dari pemerintah, baik pusat maupun daerah belum juga turun.
Sementara selama ini, bantuan seperti sembako dan logistik bangunan mayoritas dari donatur swasta.
“Belum ada bantuan, baik sembako maupun semen untuk perbaikan rumah kami,” ungkap salah satu anggota Pemuda Karang Taruna Perak, Desa Majang Tengah, Agus Sutrisno, Sabtu (17/4).
Kabar Lainnya : BMKG Siapkan Gempa Buatan Simulasi Tsunami.
Walaupun, kebutuhan makan bagi masyarakat yang berada di tenda pengungsian masih aman. Menurut Agus, kebutuhan makan warga tercukupi dari dapur umum PMI Kabupaten Malang, Kementerian Sosial.
“Lalu bagaimana dengan kebutuhan perbaikan rumah kami? Ya kita mencari donatur dari kenalan-kenalan kami,” sambungnya.
“Alhamdulillah cukup kalau untuk perbaikan rumah yang rusak ringan. Nah, untuk warga yang berada di pengungsian ini kasihan,” katanya.
Sementara itu, Sektetaris Desa Majang Tengah, Nurhayati mengatakan bahwa kebutuhan semen yang masuk ke desa memang sudah ada. Hanya saja, mayoritas bersumber dari dermawan donatur swasta.
“Ada ratusan sak semen yang sudah masuk ke kami, dari berbagai donatur, dan sudah kami distribusikan ke dusun-dusun di Desa Majang Tengah yang terdampak gempa bumi,” ujarnya.
Namun, Nurhayati membenarkan bahwa bantuan dari pemerintah secara resmi belum ada.
“Belum ada yang masuk. Kita masih melakukan pendataan,” pungkasnya.
Sebelum ini, jumlah kerusakan akibat gempa bumi di Kabupaten Malang per 16 April 2021 mencapai 6.619 rumah.
Sebanyak 1.491 di antaranya rusak berat, 1.922 rusak ringan, dan 2.306 rusak ringan.(im/yds)
-
Edukasi4 bulan yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi4 bulan yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis1 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim6 bulan yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Edukasi4 bulan yang lalu
Komisi X Minta UT Perbaiki Kualitas Server
-
Edukasi4 bulan yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Peristiwa5 bulan yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Ekbis2 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner