KABARMALANG.COM – Warga Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang menolak Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD). Ini bukti tidak semua orang ‘doyan’ dengan BLT (Bantuan Langsung Tunai) Covid-19.
Padahal setiap desa mendapat bantuan untuk warga yang terdampak Virus Corona. Mereka beralasan jika menerima BLT DD tersebut, justru akan terpapar covid-19.
Karena, untuk menerima bantuan dari pemerintah tersebut, akan ada orang asing masuk desa.
“Jumlah warga kami kurang lebih 526 KK (Kepala Keluarga). Mereka sepakat tidak mau menerima bantuan itu. Meski ada di antara penduduk desa yang berhak mendapatkan BLT Dana Desa,” ungkap Kepala Desa Ngadas, Mujianto, Sabtu (6/3).
Mata pencaharian warga Desa Ngadas, mayoritas sebagai petani. Selama ini, menurut Mujianto, desanya memang zero kasus covid-19.
“Ya, Alhamdulilah desa kami zona hijau. Maka dari itu, mereka khawatir dengan menerima bantuan itu, justru malah terkena Covid-19,” ujarnya.
Sedangkan di sisi lain, kondisi perekonomian Desa Ngadas tetap stabil meski dari hasil tani. Meskipun di tengah pandemi covid-19.
“Untuk sektor pariwisata, seperti persewaan home stay dan mobil jeep, oleh masyarakat sementara ini hanya untuk pekerjaan sampingan. Dan selama pandemi mereka memilih untuk tidak menerima tamu,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Suwadji, mengatakan bahwa warga Desa Ngadas sudah tercukupi dengan bantuan yang bersumber dari Kementrian Sosial.
“KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang ada di Desa Ngadas sudah dapat dari PKH (Program Keluarga Harapan). BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), hingga BST (Bantuan Sosial Tunai) dari Kemensos,” bebernya, Sabtu (6/3).(im/yds)