Connect with us

Pemerintahan

Dapat Rp 500 Ribu, PKL Terdampak Kayutangan Heritage Belum Puas

Diterbitkan

,

Dapat Rp 500 Ribu, PKL Terdampak Kayutangan Heritage Belum Puas
Simbolis penyerahan dana apresiasi kepada PKL yang terdampak penutupan Jalan Basuki Rahmat, November 2020 lalu (Foto: Fathi)

 

KABARMALANG.COM – PKL terdampak Kayutangan Heritage dapat Rp 500 ribu. Dana tersebut adalah apresiasi Pemkot Malang.

Karena, PKL rela tutup saat pembangunan November 2020 lalu. Pemkot bekerja sama dengan Baznas Kota Malang.

Sementara, ada 54 PKL yang dapat masing-masing Rp 500 ribu. Pemkot menyerahkan dana apresiasi itu di Kantor Kelurahan Kauman.

Kabar Lainnya : Kayutangan Wisata Heritage di Kota Malang.

Wali Kota Malang, Sutiaji membenarkan. Dana itu bentuk apresiasi kepada PKL dan para pelaku usaha. Karena, sudah mendukung pembangunan Kota Malang.

“Merek terdampak dan mereka mempunyai kesabaran. Maka kita berikan reward. Jadi memang harus ada apresiasi,” ujar Sutiaji kepada wartawan, di Kantor Kelurahan Kauman, Kamis (4/3).

“Caranya kan APBD gak mungkin. Ya kita carikan Baznas. Saya minta solusi ini bisa terlaksana. Baznas dananya ada,” tambahnya.

Sutiaji sedikit membocorkan gambaran destinasi Kayutangan Heritage nanti. Bahwa tidak ada PKL di sepanjang Jalan Basuki Rahmat.

“Jadi masyarakat di sana gak usah khawatir. Nanti pengunjung atau wisatawan biar masuk di kampung heritagenya,” jelas politisi Demokrat tersebut.

Sutiaji menambahkan setiap sisi Kayutangan akan ada stand musik.

Sementara itu, Chulfia Ningsih, Koordinator PKL Kayutangan berkomentar. Dia belum puas dengan dana apresiasi Rp 500 ribu.

“Sebenarnya itu gak seberapa. Karena kita penghasilannya minimal Rp 50 ribu per hari. Kali 30 hari berarti Rp 1,5 juta. Itu gak ada setengahnya kan,” jelasnya.

Menurut Ulfa, sapaannya, dana tersebut penting. Tetapi, ada yang lebih penting lagi. Yaitu nasib PKL ke depannya ketika Kayutangan Heritage resmi.

“Mungkin ke depannya kita bicarakan. Masalah kompensasi itu urusan ke belakang ya. Yang penting jalan ke depannya ini bagaimana (PKL). Mulai hari ini dan seterusnya,” tegasnya.

“Nanti akan kita bicarakan langsung. Kita datang ke Pak Wali sendiri, minta kejelasannya. Bakal cari waktu untuk audiensi dengan Wali Kota,” tambah pedagang toko kelontong tersebut.

Sebab, sampai saat ini PKL belum mendapatkan kejelasan nasib. Belum tahu juga masa depannya di kawasan Kayutangan Heritage.(fat/yds)

Terpopuler

WeCreativez WhatsApp Support
Marketing Kabarmalang.Com