Hukrim
Denda Operasi Yustisi Masuk Kas Daerah

KABARMALANG.COM – Operasi Yustisi Tipiring Penerapan Protokol Kesehatan Pemerintah Kabupaten Malang kini sudah diterapkan denda bagi masyarakat yang bandel tidak masker di tempat keramaian.
Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar mengungkapkan sampai saat ini sudah ada sekitar ratusan warga yang dikenai denda akibat tidak menerapkan masker. Nilai dendanya sendiri adalah Rp 100 ribu per orang.
“Penerapan denda itu sudah diterapkan sejak Jum’at (18/9/2020) hingga hari ini, Senin (21/9/2020),” terang.
Hari ini, Senin (21/9/2020) Operasi Yustisi yang dilaksanakan di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang menurut Hendri pihaknya berhasil mengamankan 64 orang, dan semuanya dikenai denda masing-masing 100 ribu.
Jadi, jumlah total pendapatan dari hasil denda Operasi Yustisi itu mencapai Rp. 6,4 juta. Hasil denda itu, menurut Hendri akan masuk khas daerah.
“Yang menangani nanti pihak Kejaksaan Kabupaten Malang,” tutur Hendri.
Sementara itu, salah seorang pelanggar asal Jatikerto, Arif Prayogo tidak bisa berbuat banyak saat dirinya disidang di hadapan petugas dan dikenai denda Rp 100 ribu.
Meskipun menurut dia, saat itu dia hendak pergi ke sawah untuk melihat kebun tebu miliknya.
“Ya mau gimana lagi, lha wong saya salah karena nggak pakai masker. Ya harus mau disanksi. Kan memang begitu aturannya,” pungkas Arif. (ron/rjs)
Hukrim
Satu Lagi Ormas Adukan Video Sandiwara Penembakan Gus Idris

KABARMALANG.COM – Pengaduan terhadap video sandiwara penembakan Gus Idris tampaknya terus bermunculan. Hari ini, Sabtu (6/3) kembali ada laporan dari satu organisasi yang bernamakan LSM Lingga.
Ada sebanyak 5 orang yang melakukan pengaduan. Mereka juga datang ke ruang Satuan Intelkam Polres Malang.
Founder LSM Lingga, Muhammad Saiful Anwar membenarkan pengaduan itu. Menurutnya, dia mengadukan video tersebut karena menganggap itu penyesatan masyarakat.
“Masyarakat kita mayoritas dari pedesaan. Jadi tentu saja video itu menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat,” ungkapnya, Sabtu (6/3).
Kabar Lainnya : Pemuda Millenial Malang Selatan Polisikan Video Sandiwara Gus Idris.
Atas dasar itu, Saiful berharap pihak kepolisian bisa menindak pelaku pembuatan video itu. Sebab jika ada pembiaran, maka hal itu akan semakin membuat opini liar di masyarakat.
“Seperti kita tahu, masyarakat di pedesaan masih banyak orang belum paham literasi media sosial. Jadi masih banyak yang tidak paham kalau itu benar atau tidak,” ujarnya.
Ia mengaku bahwa fokusnya adalah untuk melakukan pengaduan itu. Karena ada unsur kesengajaan dalam proses pembuatan video sandiwara itu.
“Ironisnya itu produksi orang yang selama ini mengaku ulama. Nah, inilah yang kita nilai menyesatkan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pemuda Millenial Malang Selatan sudah mengadukan Gus Idris ke polisi. Isi pengaduannya pun sama. Yakni video penembakan Gus Idris dinilai menyesatkan.(Im/yds)
Hukrim
Pemuda Millenial Malang Selatan Polisikan Video Sandiwara Gus Idris

KABARMALANG.COM – Organisasi Forum Pemuda Millenial Malang Selatan membuat pengaduan ke Polres Malang. Jumat (5/3) siang, mereka mengadukan Gus Idris.
Karena, video penembakan Gus Idris meresahkan. Beberapa waktu lalu, Gus Idris memang mengunggah konten. Dia menampilkan diri tertembak. Ternyata, itu hanya sandiwara.
Presidium Forum Pemuda Millenial Malang Selatan, Fahmi Aziz membenarkan. Dia membuat pengaduan itu karena video Gus Idris cs meresahkan. Video itu juga mengakibatkan simpang siur di tengah masyarakat.
“Video itu kan menayangkan seolah-olah Gus Idris tertembak. Pelakunya orang tidak dikenal. Tetapi kemudian setelah klarifikasi dia mengaku video itu tidak benar. Itu kan berarti prank,” ungkapnya usai membuat pengaduan di Mapolres Malang.
Fahmi menilai pembuatan video semacam itu tidak mendidik masyarakat. Kasus video prank seperti ini memang acapkali terjadi di dunia YouTube.
Kabar Lainnya : Geger Video Gus Idris Tertembak, Eh, Ternyata Akting Konten YouTube.
“Kami berharap, kepolisian bisa menyelidiki. Jika ada unsur pidana maka supaya segera ada penindakan,” pungkasnya.
Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar membenarkan adanya aduan. Dia juga sudah menerima pengaduan dari Fordamas terkait Gus Idris.
“Mereka menyatakan keberatan. Sebab, video itu sempat membuat keresahan di masyarakat,” ujarnya.
Atas dasar itu, Hendri mengaku akan melakukan penyelidikan. Penyidiknya sedang mencari fakta-fakta baru atas video Gus Idris.
“Kemungkinan ada orang-orang baru yang akan kami periksa. Yakni, orang-orang yang saat itu ada di tempat kejadian. Sementara ini, ada 6 orang yang kami periksa,” katanya.
Kabar Lainnya : Polres Malang Mendalami 6 Saksi Video Akting Penembakan Gus Idris.
Selanjutnya Hendri memaparkan hasil penyelidikannya yang terbaru. Dalam video, Gus Idris mengeluarkan darah.
Darah itu merupakan efek kapsul. Sebelumnya syuting, Gus Idris meminum kapsul itu. Gus Idris membelinya secara online.
“Kapsul itu menimbulkan efek keluar darah dari tubuh,” jelasnya.
Polisi pun menyelidiki akun yang pertama share video Gus Idris. Polres Malang bekerja sama dengan Cyber Crime Polda Jatim.
“Yang pasti, lokasi pengambilan video di Kecamatan Pacet, Mojokerto,” tutup Hendri.(im/yds)
Hukrim
Akun Palsu Facebook Wali Kota Malang Sutiaji Bertebaran

KABARMALANG.COM – Akun palsu Facebook Wali Kota Malang Sutiaji bertebaran. Ini bukan kali pertama fenomena ini terjadi.
Sutiaji pun mengamininya. Dia memastikan tidak memiliki media sosial Facebook.
Selama ini dia aktif Instagram. Sehingga, akun Facebook itu pasti palsu.
Kabar Lainnya : Palsukan FB Wali Kota Sutiaji, Mencoba Lakukan Tipu-Tipu.
“Saya sudah lama tidak menggunakan Facebook. Sudah kurang lebih tiga tahunan. Ini tiba-tiba ada yang menggunakan akun Facebook tersebut. Padahal sudah off,” ujar Sutiaji, Kamis malam (4/3).
Sutiaji menegaskan akun tersebut bukan miliknya. Sehingga, segala isi Facebook tersebut bukan darinya.
“Jelas merugikan saya pribadi, keluarga dan juga kota Malang. Karena, akunnya memberi persepsi itu adalah saya padahal bukan, “masygulnya.
Sutiaji juga meminta Diskominfo untuk klarifikasi. Serta, melakukan penegasan bahwa akun Facebook tersebut palsu.
Kabar Lainnya : Kena PSBB Jawa Bali, Tiga Kepala Daerah Malang Raya Rapat.
Nurwidianto, Kadiskominfo Kota Malang membenarkan. Dia memastikan adanya pemalsuan Facebook Sutiaji.
“Belum sampai melangkah pada proses hukum. Meskipun tidak menutup ruang ke sana,” ujar Wiwid, sapaannya.
Meski demikian, Wiwid tidak langsung masuk ke ranah hukum. Dia terlebih dahulu ingin membangun kesadaran literasi medsos.
Karena, Sutiaji juga memberi pesan agar ada peningkatan awareness. Serta, kesadaran dalam berselancar di dunia maya.
Dia juga meminta netizen bijak dan berhati-hati saat bermedsos. Retas memang sudah lazim dalam dunia maya.
Tetapi, warga tidak akan pernah tahu akun seseorang kena retas. Sehingga, ada potensi oknum akan memanfaatkan naluri netizen sosmed. Sekaligus memainkan emosi warganet.
“Situasi ini-lah yang sungguh membahayakan dan berpotensi fitnah. Misalnya muncul ujaran kebencian hingga perpecahan, “urai Wiwid.
Dia mengingatkan proses hukum bisa kena siapa saja. Terutama yang berikhtikad tidak baik dengan modus pemalsuan akun.
Kabar Lainnya : Akun FB Walikota Batu Diretas, Pelaku Minta Dana Bansos.
Lebih-lebih meretas sosmed orang lain. Contohnya sudah jelas. Yakni, memakai nama Sutiaji, tetapi sebenarnya hanya akun palsu.
“Sekali lagi saya informasikan dan saya tegaskan. Ini akun palsu. Bukan juga Facebook milik Wali kota Malang Sutiaji,” imbuh pria yang merangkap Plt Kabag Humas Pemkot Malang.(carep-04/yds)
-
Edukasi3 bulan yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 bulan yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis1 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim4 bulan yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Edukasi3 bulan yang lalu
Komisi X Minta UT Perbaiki Kualitas Server
-
Edukasi3 bulan yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Peristiwa4 bulan yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Ekbis1 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner