Connect with us

Edukasi

Tuntut UKT Turun, Mahasiswa UB Demo Rektorat

Diterbitkan

,

Unjuk rasa mahasiswa UB tuntut penurunan UKT

KABARMALANG.COM – Puluhan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) melakukan aksi demonstrasi menuntut keringanan uang kuliah tunggal (UKT) di tengah pandemi corona.

Para mahasiswa dari jenjang S1 dan S2 bergerak dari kawasan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) sejak Kamis (18/6/2020), pagi dan melalukan orasi di depan gerbang pintu masuk UB di Jalan Veteran.

Mereka mengklaim mewakili ribuan mahasiswa yang telah mengajukan petisi di situs change untuk menurunkan UKT yang dianggap terlalu mahal, ditengah kondisi perekonomian sulit akibat corona.

Dalam tuntutannya para mahasiswa ini meminta pihak kampus memberikan keringanan pembayaran UKT yang dinilai terlalu mahal, di tengah pandemi corona. Mereka menilai kebijakan kampus kurang mengakomodir para mahasiswa yang orang tuanya terdampak secara ekonomi akibat Covid-19.

Usai dari gerbang UB Jalan Veteran, dengan tetap memberlakukan jaga jarak, membawa hand sanitizer masing-masing, dan memakai masker.

Mahasiswa bergerak ke depan gedung rektorat UB untuk menemui pihak rektorat. Di depan gedung rektorat, para mahasiswa kembali bergantian menyampaikan tuntunannya.

“Tuntutan kita sama supaya rektorat menurunkan uang UKT di tengah pandemi. Kita sejauh ini begitu menderita, orang – orang tua kita banyak terdampak ekonomi mulai di-PHK hingga tak ada penghasilan,” teriak salah satu mahasiswa saat orasi di depan gedung rektorat.

“Kita tidak mau karena (mahalnya UKT) teman – teman terpaksa mengambil cuti kuliah, hanya karena tidak ada biaya untuk membayar kuliah,” lanjutnya.

Sementara itu juru bicara aksi Ragil Ramadhan berhadap pihak kampus Universitas Brawijaya mau menggunakan hati nurani guna memutuskan kebijakan menurunkan UKT di tengah pandemi corona.

“Kami menuntut keadilan yang selama ini tidak pernah diberikan oleh kampus, terutama saat krisis dan kritis saat pandemi ini,” ucap Ragil.

Ia menyayangkan selama pandemi corona ini pihak kampus hanya melakukan penundaan pembayaran UKT, namun dengan jumlah nominal yang sama.

“Untuk UKT kami berharap ada keringanan hati dari rektorat. Kalau saat tidak bisa diturunkan, dengan terpaksa dilakukan penundaan tapi sama saja tetap harus membayar penuh, hanya menunggu beban saja. Maka kami minta penurunan maksimal 50 persen saja,” jelas mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UB ini.

Aksi demonstrasi puluhan mahasiswa UB ini sempat ditemui oleh Wakil Rektor III Universitas Brawijaya Prof. Abdul Hakim di depan Gedung Rektorat, namun hingga selesainya aksi belum ada titik temu.

Terpopuler

// width=
Marketing Kabarmalang.Com
Aktifkan Notifikasi OK Tidak Terimakasih