Serba Serbi
Protokol Covid-19 Diterapkan Polisi Saat Pengamanan Demo Mahasiswa Papua

KABARMALANG.COM – Protokol Covid-19 benar-benar diterapkan kepolisian saat mengamankan aksi demontrasi mahasiswa Papua di simpang empat Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Kota Malang. Dalam aksi itu mahasiswa memblokade Jalan Semeru, sekaligus menutup akses Jalan Kahuripan di depannya.
Personel yang diterjunkan mengenakan alat pelindung diri berupa masker, face shield dan sarung tangan mencegah penyebaran virus Corona.
Polwan berjilbab putih lengkap dengan masker, face shield dan sarung tangan memberikan kesejukan di tengah aksi demontrasi yang cukup menyengat karena terik matahari.
Bukan saja Polwan, personel kepolisian berada di barikade belakang juga melengkapi dengan masker, face shield serta sarung tangan. Para pendemo juga terlihat mengenakan masker.
Aksi demontrasi digelar Aliansi Mahasiswa Papua dan Front Rakyat Indonesia untuk Papua. Mereka menuntut pembebasan tujuh tahanan politik yang tengah menjalani persidangan di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Selama aksi, belasan peserta demo memblokade Jalan Semeru. Sekaligus akses Jalan Kahuripan yang berada tetap di ujung depan ikut tertutup.
Kapolresta Malang Kombes Pol Leonardus Simarmata mengatakan, bahwa aksi mahasiswa di Jalan Semeru terkait West Papua tak berizin. Pihaknya mengaku, tak pernah mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) demontrasi atau kegiatan yang dilakukan mahasiswa Papua tadi.
“Sebenarnya kegiatan ini tidak mengantongi izin, jadi kami tidak mengeluarkan STTP dari West Papua yang melaksanakan kegiatan aksi pada hari ini,” terang Leonardus kepada wartawan usai memimpin pengamanan aksi, Senin (15/6/2020).
Kendati begitu, kata Leonardus, Polresta Malang Kota memiliki kewajiban menjaga ketertiban wilayah Kota Malang. Sehingga demontrasi berjalan damai.
“Tetapi bagi kami terus mengawal dan menjaga, agar aksi ini tetap bisa tidak mengganggu ketertiban dan lalu lintas tidak bisa kami alihkan. Dan tadi bisa berjalan dengan damai, dan mereka bisa menerima himbauan untuk melakukan aksinya dengan menerapkan physical distancing. Kami juga bagikan masker, hand sanitizer, sekaligus himbau agar tidak saling berdekatan selama aksi,” sambung Leonardus.
Dalam pengamanan aksi demontrasi mahasiswa Papua tetap mengedepankan langkah-langkah preventif. Perlindungan terhadap personel yang diterjunkan mengamankan jalannya demontrasi juga diprioritaskan.
“Seperti mengenakan masker, face shield, dan sarung tangan. Setelah itu dilakukan penyemprotan cairan desinfektan, karena sudah terlalu lama diluar mengamankan aksi demo,” jelas Leonardus.
Upaya pencegahan COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan menjadi hal penting. Seperti menjaga ketertiban wilayah Kota Malang.
“Kita ingin menjaga ketertiban di Kota Malang itu menjadi hal lebih penting. Kita sudah sampaikan kepada korlap dan mereka bisa menerima. Dan membubarkan diri, setelah deadline waktu yang diberikan habis,” tutur Leonardus.
Menurut Leonardus aspirasi para mahasiswa adalah menuntut pembebasan tujuh terdakwa yang tengah menjalani persidangan di Kalimantan Timur.
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi3 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi