Connect with us

Ekbis

Maret 2020, Kota Malang Alami Deflasi 0,41 Persen

Diterbitkan

,

KABARMALANG.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang merilis deflasi 0,41 persen pada Maret 2020. Deflasi terjadi karena adanya penurunan biaya transportasi dan bahan makanan.

BPS mencatat penurunan biaya transportasi mencapai 3,21 persen hingga memiliki andil terjadinya deflasi sebesar 0,42 persen.

“Untuk bahan pokok mengalami penurunan sampai 0,50 persen dan memiliki andil deflasi sebesar 0,11 persen,” ujar Kepala BPS Kota Malang, Sunaryo dalam keterangan resmi, Kamis (2/4/2020).

Dijelaskan Sunaryo, penurunan dua kelompok tersebut mempunyai andil besar terjadinya deflasi pada Maret 2020 di Kota Malang.

“Untuk bahan makanan memberikan bobot konsumsi yang besar, sehingga andilnya cukup signifikan terhadap deflasi,” jelasnya.

Sunaryo menambahkan, penurunan harga cabai merah sebesar 0,11 persen dan cabai rawit sebesar 0,07 persen juga memiliki andil terhadap deflasi pada Maret 2020 ini.

“Selain daging ayam ras, bawang putih, jagung manis dan daging sapi serta kentang yang turut mengalami penurunan harga,” imbuhnya.

Sedangkan pada kelompok pengeluaran tertinggi meliputi perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,18 persen. Disusul, biaya kesehatan dan rekreasi yang mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,27 persen dan 0,12 persen.

“Kelompok-kelompok itu menyumbang inflasi seperti pengeluaran informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,23 persen. Dan pengeluaran untuk pakaian dan alas kaki sebesar 0,18 persen,” beber Sunaryo.

Sementara dari delapan kota dan kabupaten indeks harga konsumen (IHK) di Jawa Timur, hanya Kota Malang yang deflasi. Tetangga Kota Malang yakni Surabaya mengalami inflasi sebesar 0,01 persen.

Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Jember sebesar 0,34 persen. Disusul oleh Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,27 dan Madiun sebesar 0,19 persen. (rjs/fir)

Terpopuler

// width=
Marketing Kabarmalang.Com
Aktifkan Notifikasi OK Tidak Terimakasih