Connect with us

Serba Serbi

Seorang Pelajar SMP Harus Dirawat di RS, Diduga Korban Kekerasan Temannya

Diterbitkan

,

KABARMALANG.COM – Dunia pendidikan di Kota Malang kembali tercoreng dengan aksi kekerasan. MS, seorang pelajar duduk di bangku SMP harus dirawat di rumah sakit. Dia diduga menjadi korban kekerasan oleh teman-temannya.

Keterangan yang dihimpun, kekerasan dialami MS terjadi di masjid sekolah. MS merupakan pelajar kelas 7 di SMP Negeri 16 Kota Malang.

Dalam peristiwa MS disebut telah dianiaya oleh 7 pelajar yang merupakan kakak kelas korban. Namun, keterangan teman korban, pada Rabu (15/1/2020), lalu, dia bersama satu temannya melihat MS tengah duduk di tangga masjid sekolah.

Kepada dia, MS mengaku bagian kakinya sakit. Lantaran kasihan, mereka kemudian membopong MS meninggalkan area masjid.

“Ketika saya dengan bersama W. Ada segerombolan teman lain datang dan ikut menggendong MS. Saya kemudian melepaskan, tetapi kemudian satu per satu bagian tubuh MS dijatuhkan dan kembali mengeluh kesakitan. Sempat saya bopong lagi untuk duduk di taman, besoknya saya tahu kaki kirinya sudah diperban,” beber R teman korban kepada wartawan di kantor Dinas Pendidikan Kota Malang Jalan Veteran, Jumat (31/01/2020).

Pelajar kelas 7 ini menambahkan, jika lebam dan bengkak pada beberapa bagian tubuh korban akibat insiden yang terjadi diluar sekolah.

Seperti jari tangan bengkak karena terjepit gesper sabuk, lantaran korban terburu-buru ketika akan berangkat sekolah.

“Kalau jari tangannya bengkak, penyebabnya kejepit gesper sabuk, karena sering terburu-buru. Dan ada peristiwa lainnya, itu yang korban cerita ke saya. Kalau yang di sekolah, sempat bilang bagian perutnya dipukuli saat berada di masjid, siapa pelakunya tidak mau bilang,” tuturnya.

Dugaaan kekerasan yang menimpa MS masih menjadi teka-teki. Namun, sampai hari ini MS intensif menjalani perawatan di RS Lavalette, Kota Malang. Dimana, korban terus mengeluh kesakitan di bagian tubuhnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Zubaidah menyatakan, bahwa dugaan kekerasan yang diduga dialami MS tengah diselidiki kebenarannya. Hari ini, pihaknya telah memanggil dua sahabat serta lima pelajar lain untuk mengungkap kronologis yang sebenarnya.

“Tadi kami panggil 7 pelajar untuk menceritakan bagaimana kronologisnya. Guru BK dan kepala sekolah juga kita datangkan. Dari hasil wawancara, disimpulkan sementara yang terjadi bukan kekerasan tetapi bercanda ketika di masjid,” ujar Zubaidah kepada wartawan di kantornya.

Dia mengakui, belum melihat langsung kondisi MS yang saat ini menjalani perawatan di rumah sakit. Pihaknya memilih lebih dahulu menggali keterangan untuk mengetahui kronologis yang diketahui oleh ketujuh pelajar.

“Saya belum melihat bagaimana kondisi MS. Tadi itu, kami ingin mendengar langsung apa yang terjadi dari 7 pelajar. Tadi juga disampaikan ada peristiwa yang dialami MS yang diluar jam sekolah (rumah),” tegas wanita berjilbab ini.

Sementara orang tua MS menolak untuk memberikan keterangan perihal kejadian yang menimpa putranya itu. Mereka justru bahwa biaya perawatan telah ditanggung. (rjs/fir)

Terpopuler

// width=
Marketing Kabarmalang.Com
Aktifkan Notifikasi OK Tidak Terimakasih