KABARMALANG.COM – Pemkot Malang menyoroti perizinan site plan Griya Sulfat Inside. Karena, satu korban sudah tewas akibat longsor di situ.
DPUPRPKP Kota Malang sudah berusaha mencari pengembangnya. Tetapi, Si pengembang hilang.
“Sampai kemarin kami belum bisa ketemu pengembang Griya Sulfat. Masih kami cari pengembangnya. Katanya mereka ada di daerah Sukun,” kata Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Hadi Santoso kepada wartawan, Rabu (20/1).
Soni sudah memiliki banyak bahan untuk interogasi. Misalnya terkait keberadaan rumah korban longsor. Yakni jarak empat meter untuk jalan. Dan dua meter untuk batas bangunan.
“Ternyata itu buat carport (emperan mobil). Jadi longsor karena memang berbatas dengan sungai. Nanti itu yang akan kami sampaikan kepada pengembang,” jelasnya.
Menurut Soni, pengembang harus bertanggung jawab atas longsor tersebut.
“Mereka harus bertanggung jawab,. Karena telah memakan satu korban jiwa,” tegasnya.
Soni juga akan memeriksa perizinan pengembang. Yakni, apakah site plan saat mengajukan izin sesuai pembangunan.
Baca Juga : Satu Rumah Longsor di Griya Sulfat Inside, Izin Pengembang Dikorek.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengamini. Dia memerintahkan DPUPRPKP untuk segera memeriksa dokumen perizinannya.
“Kami juga minta segera ada tindakan. Karena, warga yang mengungsi di posko harus bisa kembali. Tentu nanti, masalah plengsengnya (ambrol),” ujarnya.
Kapolresta Malang Kota, Kombespol Leonardus Simarmata ikut menambahkan. Dia akan menunggu hasil analisa tim ahli Pemkot Malang.
“Misalnya, hasil analisa menemukan pelanggaran. Kami akan proses hukum” tandasnya.
Sebelumnya, tanah longsor terjadi Kelurahan Bunulrejo, Senin (18/1) sore. Satu orang pun hilang. Korban bernama Roland Sumarna, 40, warga Griya Sulfat Inside.
Tanah longsor terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Sementara, korban sedang membersihkan drainase tersumbat di depan rumahnya.
Korban jatuh terseret material longsor ke dalam Sungai Bango. Setelah pencarian, tidak ada respon dan tanda-tanda korban.
Bagian rumah korban yang mengalami longsor, hanya halaman depan. Sementara, posisi rumah korban menghadap ke arah sungai. Jarak rumah hanya lima meter dari bibir Sungai Bango.(fat/yds)