Los Pasar Madyopuro Diperbaiki, Tingkatkan Kenyamanan Pedagang

 

KABARMALANG.COM – Pedagang kembali menempati los Pasar Madyopuro paska perbaikan.

Mereka kini menggunakan area pasar pasca rampungnya proses revitalisasi.

Revitalisasi tersebut merupakan program Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan.

Revitalisasi pada los pedagang merupakan bagian dari upaya berkesinambungan untuk menguatkan daya saing pasar rakyat.

Wali Kota Malang, Sutiaji menegaskan bahwa pembenahan pasar akan terus bergulir di tengah pandemi.

Karena, pasar pun turut terdampak kontraksi ekonomi. Sehingga, turut mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Revitalisasi ini menurutnya sangat penting demi menjaga momentum tumbuh kembang ekonomi kerakyatan di Kota Malang.

“Tentunya bertahap ya kita benahi dan terus jalin komunikasi dalam prosesnya. Kita ingin pasar-pasar kita nyaman bagi pedagang maupun pembeli”, ujar Sutiaji, dalam keterangan tertulis, Selasa (11/1).

Pasar Madyopuro adalah pasar rakyat ke-13 yang telah tersentuh program revitalisasi.

Adapun pekerjaan revitalisasi pasar yang memiliki luas total 81.624 meter persegi ini mencakup sejumlah hal.

Antara lain pembangunan dan penggantian atap, peninggian lantai serta pembuatan meja los pedagang.

Kemudian, seluruh pekerjaan fokus menangani permasalahan fisik pasar. Khususnya di area los pedagang yang atapnya sudah banyak kebocoran.

Kemudian, meja los rusak, saluran mampet dan lantai yang becek.

Khusus saluran dan lantai becek, karena ketinggian pondasi awalnya di bawah saluran air.

Sebanyak 360 unit meja los baru yang kokoh dan bersih telah terbangun. Kini los baru Pasar Madyopuro telah memberi manfaat bagi 269 pedagang.

Tuntasnya pembenahan los tentu menghadirkan rasa nyaman tersendiri bagi pedagang dan pembeli.

Mengingat area los tidak lagi tergenang dan sirkulasi udara pun makin nyaman.

Kepala Diskopindag M Sailendra mensyukuri proses revitalisasi berjalan lancar. Dia menegaskan bahwa pembenahan lanjutan masih harus berjalan.

“Khususnya untuk pedagang kios dan bedak. Ke depan akan kita kaji kebutuhan penataannya”, ujar Sailendra.(carep-04/yds)