Connect with us

COVID-19

Warga Malang Klaim Buta Setelah Vaksin, Ini Penjelasan Wali Kota

Diterbitkan

,

Warga Malang Klaim Buta Setelah Vaksin, Ini Penjelasan Wali Kota
Wali Kota Malang, Sutiaji. (foto : ist)

 

KABARMALANG.COM – Wali Kota Malang Sutiaji buka suara soal kasus viral Joko Santoso, 38, warga Arjowinangun yang mengklaim mengalami kebutaan usai vaksinasi.

Sutiaji meminta warga tidak khawatir, karena kasus Joko belum tentu adalah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI.

“Masyarakat jangan takut, toh ini masih belum jelas. Jangan ada ketakutan. Sampai saat ini belum tahu apakah karena vaksin atau tidak,” kata Sutiaji kepada wartawan, Jumat (3/12).

Sutiaji menegaskan Pemkot Malang sepenuhnya bertanggung jawab atas kondisi warga Jalan Burung Gereja, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang tersebut.

Pemkot Malang juga mendampingi Joko khususnya dalam mendapatkan penanganan medis dari gejala yang ada sehingga Joko dapat kembali pulih.

“Tapi sampai saat ini beliau sudah saya telepon. Sudah bisa melihat cahaya, tapi melihat orang masih belum bisa. Dan ini akan kami lakukan terus menerus komunikasi dan konsultasi kepada provinsi dan tentu kepada pusat,” beber Sutiaji.

Untuk itu, Sutiaji meminta masyarakat tidak panik atas kasus yang menimpa Joko. Apalagi vaksinasi dosis pertama di Kota Malang telah mencapai 98 persen. Sementara dosis kedua sudah hampir 70 persen.

Kabar Terkait : Warga Malang Klaim Buta Usai Vaksin, Ini Konfirmasi Pemkot.

“Sekali lagi kami sampaikan masyarakat vaksinasi di Kota Malang sudah 98 persen. Kedua (dosis) hampir 70 persen. Maka, jangan ada ketakutan,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Sutiaji turut menjelaskan, bahwa tim dari Kota Malang telah memaparkan kasus itu kepada Pemprov Jatim.

“Kami menyampaikan secara menyeluruh riwayatnya. Apakah ini akibat vaksin masih belum jelas. Saat ini kadar gulanya sampai 200,” kata Sutiaji.

Sutiaji menceritakan bahwa Joko menjalani vaksinasi pada 3 September 2021 sekitar pukul 10 pagi.

Saat itu, petugas telah melakukan skrining terhadap Joko sebelum menerima vaksin. Mulai dari tensi darah, kadar gula sekaligus riwayat penyakit.

“Kami cek semua dengan proses skrining. Hasilnya baik-baik saja, maka dia (Joko) lolos,” jelasnya.

Pukul setengah 12 siang, setelah pulang ada gejala pusing dan muntah, kemudian istrinya memberi obat.

“Sore penglihatannya kabur, malam juga demikian. Sampai paginya malah tidak kehilatan,” tutur Sutiaji.

Esok harinya, lanjut Sutiaji, nakes puskesmas langsung menjemput Joko untuk menuju rumah sakit.

Tujuannya, melihat penyebab dari gejala tersebut. Hasil pemeriksaan di RS dr Syaiful Anwar (RSSA) kala itu baik-baik saja.

“Apakah gejala-gejala ini karena vaksin atau tidak, belum bisa terbukti,” tandas Sutiaji.(carep-04/yds)

Terpopuler

// width=
Marketing Kabarmalang.Com
Aktifkan Notifikasi OK Tidak Terimakasih