Connect with us

Peristiwa

ABK Asal Indonesia Terlantar Di Samudra Pasifik, Enam Asal Malang

Diterbitkan

,

ABK Asal Indonesia Terlantar Di Samudra Pasifik, Enam Asal Malang
Spanduk protes para ABK asal Indonesia di kapal MV Voyager yang terlantar di pulau terpencil Guam, Samudra Pasifik. (foto : ist)

 

KABARMALANG.COM – Sembilan Anak Buah Kapal (ABK) MV Voyager asal Indonesia terlantar di Guam, pulau terpencil di Samudra Pasifik, wilayah Amerika Serikat.

Enam dari ABK asal Indonesia yang terlantar, berasal dari Malang Raya. Dari kabar yang terhimpun Kamis sore (28/10), selain terlantar mereka juga tidak menerima gaji selama 5 bulan.

“Kita terlantar di sini lima bulan, dan sekarang kita ingin pulang ke Indonesia,” ujar salah satu kru lewat video yang tersebar di sejumlah WhatsApp Group.

Kapal MV Voyager yang gagal terjual dan membuat ABK asal Malang Indonesia terlantar di kepulauan terpencil, Guam, Samudra Pasifik. (foto : ist)

Enam ABK asal Malang Indonesia itu yakni Agus Brigrianto, 54, asal Beji, Kota Batu.

Kemudian, Bambang Suparman, 56, Griya Shanta Kota Malang. Lalu, Gunawan Soeharto, 54, asal Jalan Sigura-Gura Kota Malang.

Setelah itu, ABK asal Indonesia yang terlantar yakni Dicky Wahyu, 25, Jalan Sukarno Hatta Kota Malang. Fajar Nur, 30, Singosari Kabupaten Malang, serta Ali Akbar Cholid, 27, Jalan Arjuno Kota Batu.

Sebagai informasi, Guam adalah sebuah pulau terpencil yang berada di area Samudra Pasifik dekat laut Filipina. Guam menjadi pelabuhan pangkalan militer Amerika Serikat.

Kabar Terkait : ABK Asal Malang Indonesia Terdampar Di Guam, Ini Kata Ketua DPRD.

Salah satu ABK asal Malang Indonesia, Ali Akbar Cholid, warga Batu, sesuai lansiran newmalangpos.id, membenarkan.

“Kami memang terdampar di sini, lima bulan tanpa gaji,” katanya via pesan singkat WhatsApp.

Mulanya, kapal dengan sembilan ABK itu berangkat dari Bali menuju Guam. Tujuannya adalah untuk mengirim dan menjual kapal tersebut.

Namun, setibanya di Guam, transaksi jual beli itu tidak terjadi. Kapal tidak terjual, sementara pemilik kapal tersebut berada di Kanada.

Karena kapal tidak terjual, pemilik kapal tersebut tidak bisa membayar gaji dari para ABK asal Indonesia.

Alhasil, mereka juga tidak memiliki biaya untuk pulang. Pemilik kapal tersebut juga lepas tangan dan tidak bertanggungjawab untuk memulangkan para kru ke Indonesia.

“Semua ABK orang Indonesia,” katanya.

Kemudian, menurut informasi yang ada, Konsul Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles, pesisir barat Amerika Serikat, sudah menerima informasi soal adanya ABK yang terlantar.

Informasi tersebut sudah terkirim sejak 3 bulan lalu. Tetapi jawaban dari KJRI masih menunggu proses.

Sampai hari ini, KJRI di Los Angeles belum memberi kabar sehingga akhirnya para kru mengunggah kabar ini ke media dan sanak famili di Malang.(carep-04/yds)

Advertisement Gempur Rokok Ilegal Bea Cukai Malang
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

// width=
Marketing Kabarmalang.Com
Aktifkan Notifikasi OK Tidak Terimakasih