Pemerintahan
Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Menggelar FGD Secara Virtual

KABARMALANG.COM – Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang menggelar Focus Group Discussion (FGD) secara virtual.
Menghadirkan dari unsur akademisi, penegak hukum, aktivis sosial, organisasi kemasyarakatan (ormas), perusahaan hingga dari pihak media.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Ani Rahmawiyati mengatakan bahwa dalam FGD kali ini pihaknya melibatkan berbagai unsur untuk sinergi pentahelix.
“Masukan masukan dari stakeholder ini yang nanti bisa berkolaborasi seperti yang tadi dijelaskan supaya bisa pentahelix,” ungkapnya, beberapa hari lalu.
Kemudian, masukan-masukan dari peserta undangan terkumpul, pihak Dinsos-P3AP2KB Kota Malang akan melakukan penyaringan dengan pihak akademisi dari Universitas Brawijaya yang merupakan rekan kerja dari Dinsos-P3AP2KB Kota Malang untuk menggelar FGD mengenai PUG.
“Masukan masukan untuk dituangkan dalam buku kajian. Buku kajian itu nanti untuk selanjutnya bisa ke Rencana Aksi Daerah (RAD) Pemkot Malang yang membuat di Bappeda,” ujarnya.
Di mana keberpihakan pemerintah dalam masyarakat rentan dan gender masuk dalam poin ketiga misi Wali Kota Malang dan Wakil Wali Kota Malang terpilih yakni Sutiaji dan Sofyan Edi Jarwoko.
Buku kajian, lanjut Ani, mengenai PUG yang disaring dari berbagai pihak-pihak dari unsur pentahelix tersebut nantinya dapat menjadi acuan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam menyusun RAD mengenai Gender.
“Tujuannya FGD itu untuk mengetahui dan mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan dimanapun berada,” terangnya.
Selain itu juga untuk menghilangkan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan di ruang publik maupun secara pribadi. Serta juga untuk memberikan jaminan partisipasi penuh efektif dan turut serta dalam beroganisasi untuk membuat sebuah kebijakan.
“Terus membuat kebijakan atau ikut memimpin di semua tingkat dalam pengambilan keputusan terutama bagi perempuan, jadi tujuannya itu yang paling utama,” tegasnya.
Sementara itu, usai adanya FGD terkait PUG ini pihaknya berharap agar semua peserta undangan dapat memberikan masukannya pada google form yang telah dikirimkan kepada masing-masing peserta undangan.
“Nah dari FGD ini untuk kajian gender, kalau itu sudah masuk di buku sudah dituangkan di buku, nanti pemerintah bisa membuay kebijakan Pemerintah Kota Malang,” Ani mengakhiri. (carep-03/fir)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi4 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi