Connect with us

Hukrim

Penipuan Arisan Online Malang, Ratusan Member Rugi Rp 2 Miliar

Diterbitkan

,

Penipuan Arisan Online Malang, Ratusan Member Rugi Rp 2 Miliar
APU (kiri) dan satu member lainnya dari grup Arisan Cuan Malang menunjukan surat pengaduan kasus penipuan ke Polresta Malang Kota (Foto:Fathi)

 

KABARMALANG.COM – Dugaan aksi penipuan berkedok arisan dan investasi online terjadi di Kota Malang. Ada ratusan member yang tertipu, dengan kerugian mencapai Rp 2 miliar.

Penipuan arisan dan investasi online bodong itu berlangsung di sebuah grup whatsapp bernama Arisan Cuan Malang. Terduga pelaku penipuan adalah admin grup tersebut, yakni NA.

Menurut himpunan informasi Kabarmalang.com, sejak hari Senin (28/6) hingga Rabu (30/6) ini sudah ada 12 member yang gelisah. Mereka juga telah mengadukan kasus dugaan penipuan tersebut ke Polresta Malang Kota.

Salah satunya adalah seorang mahasiswi berinisial APU, 20, asal Kelurahan Kotalama Kota Malang. Dia mengaku tertipu investasi bodong tersebut sekitar  Rp 30 juta.

APU mengatakan untuk investasi online ada sekitar 50 orang member. Kemudian, untuk arisan online sekitar 100 hingga 200 member.

“Untuk kerugian dari total semua member itu. Kalau yang investasi online, ruginya sampai sekitar Rp 1,5 Miliar,” ujar APU kepada wartawan, di Mapolresta Malang Kota, Rabu (30/6).

Kabar Lainnya : Selain Semprot Gratis, NA Peduli Juga Bagikan Nasi Kotak.

“Lalu yang arisannya itu sekitar Rp 500 juta. Jadi totalnya semua sekitar Rp 2 Miliar,” sambungnya

APU mengatakan Arisan Cuan Malang tersebut sudah berlangsung sejak bulan Januari 2021. APU bergabung dalan investasi tersebut sekitar bulan Januari hingga Februari 2021.

Dia menuturkan selama enam bulan awal, proses dan transaksinya masih berjalan lancar dan aman-aman saja. Belum ada indikasi penipuan dari NA.

“Saya kenal NA awalnya melalui WhatsApp. Di sini saya juga memiliki arisan online dan NA mengikuti arisan regular di saya,” terang APU.

Kemudian NA membuka arisan sendiri dengan nama grup Arisan Cuan Malang. Di situ NA membuka dua sistem,  yaitu investasi dan arisan regular.

Kabar Lainnya : Tertipu, Puluhan Pembeli Apartemen Gugat Malang City Point.

“NA lalu menawarkan kepada saya untuk bergabung di arisan yang dia kelola. Akhirnya saya bergabung, dan dia menawarkan saya untuk mengikuti investasi,” tuturnya.

“Awalny saya bertanya, uang itu NA putar di usaha apa dari modal arisan. NA menjawab uang modal tersebut untuk usaha thrift shop dan usaha restoran yang NA miliki,” sambungnya.

Awalnya investasi tersebut berjalan lancar Tetapi, penipuan arisan online mulai tercium. Pada tanggal 24 Juni 2021, seharusnya uang APU cair sebesar Rp 30.750.000. Tetapi tidak NA cairkan dengan alasan ATM limit.

“Kemudian saya melakukan panggilan whatsapp kepada NA. NA menjawab bahwa uang saya akan dia cairkan sebelum jam 12.00 WIB tanggal 25 Juni 2021,” jelasnya.

Hingga jatuh tempo, APU tak bisa melacak keberadaan NA, meski sudah menghubungi berulang kali. Akhirnya APU dan ibunya mencoba menagih uang tersebut dengan mengunjungi rumah NA.

Awalnya APU mengunjungi rumah NA di Jalan Selorejo Kota Malang. Tetapi hasilnya nihil, rumah tersebut seperti tak berpenghuni, kotor dan berantakan serta terkunci rapat.

Kabar Lainnya : 4 Kali Keluar-Masuk Penjara, Pria Asal Poncokusumo Kembali Lakukan Penipuan.

Kemudian, APU mengunjungi rumah NA di daerah Bandulan sesuai dengan alamat di KTP yang NA berikan.

Namun ternyata menurut hasil wawancara APU dengan tetangga-tetangganya rumah tersebut sudah terjual. Keluarga besar NA juga sudah pindah sejak lama.

Alhasil APU memberitahukan kepada para member di grup Arisan Cuan Malang. Pada sore harinya, di tanggal yang sama, APU kembali mendatangi lagi alamat kontrakan NA di Jalan Selorejo.

Di situ, APU  bertemu dengan A, selaku pacar dari NA. Berdasarkan wawancara dengan A, lalu APU dan beberapa member lainnya mendapatkan alamat orang tua NA di Jalan  Palmaerah II.

“Kemudian kami berbondong-bondong menuju ke rumah tersebut berharap NA dapat kita temui di sana. Namun, hasilnya nihil. Keluarga mengaku NA tidak pulang sudah 5 tahun lamanya,” ungkapnya.

“Yang ternyata itu bohong. Karena, kami menemukan foto NA dan keluarga bertemu di tahun 2020 yang kami temukan di postingan facebook NA,” tambahnya.

APU menegaskan, terhitung hingga hari ini (30/6), NA belum memberi kabar kepada para member. NA hilang begitu saja dengan membawa kabur uang para member.(fat/yds)

Terpopuler

// width=
Marketing Kabarmalang.Com
Aktifkan Notifikasi OK Tidak Terimakasih