Pemerintahan
Pedagang Tolak Pembongkaran Pasar Besar, Ini Kata Pemkot Malang
KABARMALANG.COM – Paguyuban pedagang tolak pembongkaran gedung Pasar Besar. Wacana Pemkot Malang merevitalisasi pasar legendaris pun mendapatkan hambatan.
Pasar besar sendiri kurang lebih 4 tahun mangkrak. Sejak kebakaran besar tahun 2016 lalu, belum ada perbaikan.
Sehingga, pemugaran pasar besar rencananya akan menyeluruh. Pemkot Malang mengajak para pedagang untuk duduk bersama.
Rapat koordinasi rencana pembangunan Pasar Besar pun tergelar. Selasa pagi (9/3), Diskopindag Kota Malang mengumpulkan pedagang.
Sekda Kota Malang juga hadir dalam rapat tersebut. Kadiskopindag Kota Malang, Muhammad Sailendra menanggapi penolakan itu.
Sailendra menuturkan forum tersebut memfasilitasi uneg-uneg pedagang Pasar Besar.
“Ini pertemuan awal. Istilahnya kita saling bertukar informasi. Bisa jadi mereka (pedagang) belum mengetahui secara utuh informasi ini,” ujarnya
Dia mengharap forum urun rembug tersebut membuka pikiran pedagang. Sehingga, pedagang bisa mengetahui pentingnya revitalisasi Pasar Besar.
“Pembangunan pasar tujuannya kan untuk peningkatan ekonomi juga,” tandasnya.
Setelah pertemuan tersebut, dia akan bertemu dengan Matahari. “Kita bakal mendiskusikan perjanjian kerja sama dan sebagainya,” kata Sailendra.
“Kita juga diskusikan baiknya gimana. Mau gak mau melibatkan mereka (PT Matahari) juga,” tambahnya.
Kabar Lainnya : Revitalisasi Pasar Besar 2022, Pemkot Malang Konsultasi Prof Bisri.
Pasar Besar Malang. (Foto : Fathi)
Sementara itu, Jafar, salah satu pedagang Pasar Besar sambat. Pedagang tolak pembongkaran pasar karena ekonomi.
“Itu banyak yang gak setuju. Karena dampak pandemi sudah membuat ekonomi menjadi lesu,” tuturnya.
Dia mengatakan, sebelumnya pedagang sudah mengetahui informasi ini. Tetapi, info pembongkaran Pasar Besar didapat dari media.
“Tiba-tiba ada kabar di koran. Akan ada pembongkaran Pasar Besar, banyak yang gak setuju,” terangnya
“Kalau pemolesan pasar dan renovasi banyak yang setuju. Jadi intinya kami meminta tempo, gak tahu berapa lamanya,” tutupnya.
Nursyahrudin, Perwakilan Pedagang Komoditas Tas atau Sepatu juga sepakat. Dia berharap forum menjadi ruang keterbukaan dan transparansi. Baik dari paguyuban pedagang Pasar Besar maupun pemerintah.
“Supaya Pemkot melihat real masyarakat yang ada di bawah. Kami ini khususnya, dengan kondisi seperti ini. Apakah perlu paksakan pembongkaran Pasar Besar,” bebernya.
Dia menjelaskan kondisi Pasar Besar sedang lesu. Sehingga, hampir semua pedagang tidak setuju untuk pembongkaran.
“Tetapi kalau mempercantik, yang katanya revitalisasi atau memperindah. Supaya untuk tujuannya kelayakan penjualan mendatangkan pembeli. Saya kira mungkin cocok,” pungkasnya.(fat/yds)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi3 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi