Peristiwa
Atap Sentra Kuliner Brawijaya Ambruk

KABARMALANG.COM – Atap Sentra Kuliner Brawijaya berada di seberang Stasiun Malang mendadak ambruk, Rabu (28/10/2020). Penyebabnya, diduga tak kuat menahan beban sampah daun kering.
Ambruknya atap bersamaan turunnya hujan deras. Beruntung tidak ada korban dalam kejadian ini.
Sejak kejadian sampai Rabu petang, kontruksi atap galvalum yang ambruk juga belum dievakuasi. Kondisinya masih seperti awal runtuh.
Seorang saksi mata yang juga salah satu pedagang di Sentra Kuliner Sriwijaya, Tumiran (50) mengatakan kejadian rubuhnya atap tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
“Kejadiannya terjadi bersamaan saat hujan deras. Kemudian mendadak langsung roboh,” ujarnya saat ditemui awak media.
Tumiran menambahkan, sebelum atap roboh sempat ada beberapa pengunjung yang tengah makan. Beruntung, ketika atap roboh, mereka sudah selesai makan dan meninggalkan lokasi.
“Beruntung sebelum kejadian, keenam orang itu sudah selesai makan dan meninggalkan tempat makan lesehan. Pada saat akan membayar, atap pun langsung rubuh begitu saja,” katanya.
Panjang atap galvalum yang roboh disebut memiliki panjang sekitar 25 meter. Menurut pedagang, atap yang roboh tergolong masih baru dipasang.
“Baru dipasang sekitar satu tahun yang lalu. Kalau tidak salah atap itu dibangun dari Corporate Social Responsibility (CSR) sebuah perusahaan kopi,” ungkapnya.

Atap Sentra Kuliner Brawijaya ambruk (Foto : Kabarmalang.com)
Dirinya menduga atap galvalum itu roboh lantaran tak mampu menahan beban diatasnya.
Pasalnya diatas atap tersebut, banyak guguran daun pohon yang menumpuk dalam kurun waktu yang cukup lama.
“Beban atap juga semakin berat, ketika air hujan menguyur dan membasahi daun yang menumpuk diatas atap,”.
“Diperparah lagi dengan talang air pada atap, yang juga tersumbat oleh tumpukan daun, sehingga air hujan tak bisa mengalir dengan lancar,” bebernya.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang, Wahyu Setianto melalui Kabid Perdagangan, Sapto Wibowo menambahkan, pasca kejadian tersebut, tim dari Diskoperindag Kota Malang telah melakukan survei ke lokasi kejadian.
“Rencananya Kamis (29/10/2020) besok akan segera dilakukan perbaikan oleh petugas,” tegasnya.
Sementara untuk penyebab ambruknya atap, lanjut dia, diduga karena banyak sampah daun yang menumpuk hingga setebal lima centimeter.
“Kalau untuk adanya korosi pada rangka atap, tidak ada,” pungkasnya. (rjs/fir)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi4 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi