Pemerintahan
Genitri Tempo Doeloe: Nostalgia Rasa, Penguat Ekonomi Lokal

KABARMALANG.COM – Beragam kuliner tradisional dan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menyambut hangat setiap langkah di Jl. Pisang Candi Barat RW 4, Kelurahan Pisangcandi, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Di sinilah ‘Genitri Tempo Doeloe’ kembali di gelar untuk kali ketujuh, sebuah festival rakyat yang bukan sekadar ruang nostalgia, melainkan juga nadi penguat ekonomi lokal.
Selama lima hari, mulai 8 hingga 12 Juli 2025, dari pukul 16.00 hingga 22.00 WIB.
Genitri Tempo Doeloe hadir sebagai wadah silaturahmi warga yang sekaligus memperkuat budaya dan ekonomi.
Sepanjang jalan, ratusan UMKM menyajikan beragam kuliner khas tempo dulu, mulai dari kue lupis, cenil, hingga nasi jagung dan aneka wedang tradisional.
Tak hanya itu, ada pula permainan dan hiburan jadul, bahkan jajanan kekinian pun turut meramaikan suasana.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yang hadir dalam pembukaan acara, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semangat warga.
Ia menegaskan bahwa Genitri Tempo Doeloe bukan sekadar agenda tahunan, melainkan wujud partisipasi aktif masyarakat dalam melestarikan budaya dan menggerakkan roda ekonomi.
“Saya sangat menyukai stan-stan yang menampilkan kuliner tradisional, tempo dulu. Genitri Tempo Doeloe ini unik, karena dari, oleh, dan untuk warga,”
“Selain menggerakkan UMKM, ini juga menjadi ruang untuk mengenang masa lalu dan mengenal budaya lokal lebih dekat,” ujar Wahyu usai berkeliling mengunjungi berbagai stan.
Senada dengan Wali Kota, Ketua RW 4, Hadi Susanto, menegaskan bahwa semangat kebersamaan menjadi kunci utama kesuksesan acara ini.
Ia menambahkan, penyelenggaraan Genitri Tempo Doeloe adalah kontribusi nyata warga dalam mendukung program Seribu Event yang di inisiasi oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang.
“Event ini memang di gelar warga untuk mengenang masa lalu Kampung Genitri,”
“Melalui kegiatan ini, kami berupaya mendorong pertumbuhan UMKM dan membangun kebanggaan akan identitas lokal,” kata Hadi.
Tak hanya kuliner, Genitri Tempo Doeloe juga menyuguhkan panggung budaya yang meriah, menampilkan tarian tradisional, campursari, bantengan, hingga tembang kenangan dan salawat. (*)
Hukrim1 minggu yang laluKakak Kandung di Malang Paksa Adik Konsumsi Sabu
Hukrim2 minggu yang laluUngkap 10 Kasus, Polres Malang Sita Sabu hingga Ganja Senilai Rp322 Juta
Hukrim2 minggu yang laluSuami Siri di Malang Bunuh dan Bakar Istri Lalu Dikubur di Ladang Tebu
Peristiwa1 minggu yang laluKontroversi Proyek Drainase di LA Sucipto Blimbing Malang, Warga Sebut Mangkrak
Peristiwa2 minggu yang laluPKS Kota Malang Gelar Muscab VI, Kukuhkan Pengurus Baru Periode 2025–2030
Hukrim1 minggu yang laluPolisi Gagalkan Upaya Pembobolan ATM Indomaret di Singosari Malang
Peristiwa1 minggu yang laluProyek Drainase LA Sucipto Dikritik Warga, DPUPR-PKP: Hanya 20 Meter dan Bukan Mangkrak
Olahraga3 minggu yang laluPorma FC U-14 Kunci Posisi Runner Up di Malang Junior League 2025































