Connect with us

Pemerintahan

Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Perangi Bullying dan Kekerasan Anak Lewat Sosialisasi

Diterbitkan

,

IMG 20250623 070907
Dinsos-P3AP2KB Kota Malang baru saja merampungkan sosialisasi lima hari mengenai bullying dan pencegahan kekerasan anak (istimewa)

KABARMALANG.COM – Dinsos-P3AP2KB Kota Malang baru saja merampungkan sosialisasi lima hari mengenai bullying dan pencegahan kekerasan anak.

Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 16 hingga 20 Juni 2025 di Hotel Tuwuh Kota Malang,

Hal tersebut menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.

Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito Widoyoko, menekankan pentingnya inisiatif ini sebagai bagian dari upaya kolektif.

“Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan keluarga yang aman, harmonis, dan bebas dari kekerasan,” ujar Donny.

Ia juga menjelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan implementasi dari hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

Serta pokok-pokok pikiran DPRD Kota Malang tahun 2024.

Hal ini menunjukkan bahwa isu perlindungan anak telah menjadi perhatian utama baik eksekutif maupun legislatif di Kota Malang.

Donny, yang sebelumnya menjabat Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Malang, menegaskan bahwa anak adalah anugerah dan amanah yang akan menjadi penentu masa depan bangsa.

Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat mulai dari orang tua, pendidik, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga pemerintah bertanggung jawab penuh.

Mirisnya, Donny menyoroti bahwa praktik bullying masih marak terjadi, baik secara fisik, verbal, maupun digital.

Lebih mengkhawatirkan lagi, mayoritas pelaku adalah orang-orang terdekat anak, seperti orang tua, anggota keluarga, bahkan teman sebaya.

“Perkembangan zaman membawa tantangan baru bagi anak dan keluarga,” jelas Donny.

“Perubahan teknologi, media sosial, tekanan akademik, hingga lingkungan sosial yang kurang kondusif seringkali memicu tindakan bullying.”

Ia menambahkan, praktik perundungan ini bisa terjadi di mana saja sekolah, rumah, tempat bermain, bahkan dunia maya.

Dampak psikologis yang di timbulkan pun sangat serius, mulai dari menurunnya kepercayaan diri, gangguan emosi, hingga depresi.

“Hal ini jelas akan menghambat tumbuh kembang mereka dan berdampak jangka panjang terhadap masa depan mereka,” tegas Donny.

“Lebih menyedihkan lagi, kebanyakan dari mereka tidak tahu harus meminta pertolongan ke mana. Ini menjadi keprihatinan kita bersama.”

Maka dari itu, Dinsos-P3AP2KB Kota Malang melalui bidang perlindungan perempuan dan anak menggelar sosialisasi ini.

Dengan menghadirkan narasumber dari berbagai instansi terkait serta peserta dari perwakilan organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Kota Malang.

“Kami berharap keikutsertaan perwakilan ormas ini tidak hanya berhenti pada tataran sosialisasi, tetapi dapat di lanjutkan dalam bentuk nyata di tengah masyarakat,” harap Donny.

Ia menilai peran ormas sangat strategis dalam menjangkau masyarakat langsung untuk mengedukasi, membangun kesadaran.

Dan menjadi jembatan antara masyarakat dengan layanan pemerintah.

Terutama saat terjadi kekerasan terhadap anak.

“Kami juga berharap perwakilan ormas dapat menjadi mitra aktif dalam pencegahan, pelaporan, dan pendampingan korban,”

“Serta turut memperkuat sistem perlindungan anak di Kota Malang,” tutup Donny. (adv/*)

Advertisement

Terpopuler