Serba Serbi
Tempat Sampah Berbasis IoT Buatan Arek Malang

KABARMALANG.COM – Tempat sampah berbasis Internet of Things atau IoT bernama e-Bin buatan asli Arek Malang.
Produk arek Malang tersebut baru saja memenangkan kompetisi yang di selenggarakan oleh Tujubelasan Startup Fest.
“Tempat sampah berbasis IOT ini ada bagian khusus untuk botol plastik, kaleng atau sampah yang bisa di daur ulang,” ujar salah satu Tim Ecomatriks, Hilda Arianti pada Minggu (21/1/2024).
“Di satunya lagi ada residu, sampah yang organik dan tidak bisa di recycle,” sambungnya.
Selain itu, di tempat sampah e-Bin terdapat sistem monitoring dengan adanya sensor khusus.
Apabila, sampah itu sudah penuh maka akan terdapat pesan atau notifikasi pada website dan terhubung ke nomor WhatsApp yang tersambung.
“Lalu di tempat sampah kita itu ada sistem monitoring, ada sensornya, misal tempat sampah sudah penuh akan masuk pada website dan notifikasi WA kami,” kata Hilda.
Selanjutnya, sampah akan di pilah dan di setorkan kepada mitra-mitra Ecomatriks yang sudah bekerjasama untuk pengelolaan nya.
“Kalau sudah full nantinya akan kami pickup, nanti di pilah dan akan kita setorkan kepada mitra-mitra untuk di-recycle sampah-sampahnya,” katanya.
Tempat sampah e-Bin ini memiliki kapasitas 120 liter setiap biliknya.
Untuk proses pembuatan produk tersebut hanya memerlukan waktu satu minggu dengan anggota tim yang memiliki kompetensi di bidang IT.
“Kita di bantu satu vendor, sedangkan untuk pemasangan sistem IoT dan sensor dari tim sendiri,” ucapnya.
Tempat sampah e-Bin ini di bandrol dengan harga Rp 3 juta setiap unit. Pembeli juga bisa menambah fitus sesuai keinginan lainnya.
Bahkan produk tempat sampah tersebut juga di lirik oleh salah satu rumah sakit yakni RS Bhayangkara Hasta Brata, Kota Batu.
“Kita sudah ada obrolan dengan pihak Rumah Sakit Bhayangkara, yang di mana mereka fiks membeli di kita sejumlah 3 unit,” ungkapnya.
“Kemungkinan di rumah sakit akan menambah fitur sensor suara,” jelas Hilda melanjutkan.
Sementara, Founder Tujubelasan Startup Fest, Asandra Salsabila mengatakan, ada 19 start up yang mengikuti 2023 Startup Competition.
Mereka terpilih dari seleksi terhadap 50 pendaftar.
Masing-masing peserta di beri modal Rp 5 juta untuk mengembangkan produknya dalam waktu satu bulan.
Hari ini, Minggu (21/1/2024), seluruh peserta memamerkan produknya di Lapangan Rampal dalam kegiatan Tujubelasan Sunday Funday With Sport-Up.
“Ada (para peserta) yang banyak cerita sudah dapat klien juga, dapat customer baru dari event ini juga,” katanya.
Selain itu, juga terdapat peserta dengan produk budidaya maggot, pengolahan sampah plastik dan lainnya.
Dia berharap, event kompetisi stratup ini dapat membesarkan talenta muda di Malang Raya.
“Untuk mengangkat talenta muda Malang Raya,” pungkas Asandra Salsabila. (tik/fir)
Hukrim3 minggu yang laluKakak Kandung di Malang Paksa Adik Konsumsi Sabu
Hukrim3 minggu yang laluUngkap 10 Kasus, Polres Malang Sita Sabu hingga Ganja Senilai Rp322 Juta
Peristiwa3 minggu yang laluKontroversi Proyek Drainase di LA Sucipto Blimbing Malang, Warga Sebut Mangkrak
Hukrim3 minggu yang laluSuami Siri di Malang Bunuh dan Bakar Istri Lalu Dikubur di Ladang Tebu
Hukrim3 minggu yang laluPolisi Gagalkan Upaya Pembobolan ATM Indomaret di Singosari Malang
Peristiwa3 minggu yang laluPKS Kota Malang Gelar Muscab VI, Kukuhkan Pengurus Baru Periode 2025–2030
Peristiwa3 minggu yang laluProyek Drainase LA Sucipto Dikritik Warga, DPUPR-PKP: Hanya 20 Meter dan Bukan Mangkrak
Olahraga4 minggu yang laluPorma FC U-14 Kunci Posisi Runner Up di Malang Junior League 2025






























