Peristiwa
Polisi Selidiki Kasus Pemuda Gantung Diri di Dampit Malang

KABARMALANG.COM – Polisi tengah menangani kasus dugaan bunuh diri pemuda di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Di duga korban mengalami depresi masalah percintaan.
Kasihumas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik mengatakan, kejadian pertama kali di ketahui Sugeng Widodo (50), salah seorang warga, pada Kamis (12/10/2023) di lahan sekitar rumahnya sekitar pukul 05.30 WIB.
Sugeng kaget saat menemukan seorang pemuda sudah meninggal dunia posisi tergantung di pohon rambutan, ia segera menghubungi perangkat desa kemudian di teruskan Polsek Dampit.
”Di ketahui sekitar pukul 05.30 WIB oleh pemilik rumah, korban sudah dalam keadaan menggantung di pohon halaman rumahnya,” kata Iptu Taufik, Kamis (12/10/2023).
Taufik menjelaskan, pihaknya langsung menuju ke lokasi kejadian begitu ada laporan warga. Petugas kemudian melakukan evakuasi tubuh korban dan mengamankan TKP serta memasang garis polisi.
Saat di periksa bersama petugas medis Puskesmas setempat, polisi tidak mendapati bekas penganiayaan pada jenasah korban.
Petugas hanya mendapati bekas upaya bunuh diri seperti jeratan di leher, lidah tergigit, hingga keluar cairan sperma dari kemaluan korban.
“Saat jenasah di periksa, tidak ada tanda-tanda kekerasan akibat penganiayaan,” imbuhnya.
Di katakan Taufik, indentitas korban terungkap berinisal AT (22), warga Desa Kebonagung, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan.
Saat kejadian, dia juga masih mengenakan kaos oblong dan celana jeans warna abu-abu.
Berdasarkan pemeriksaan saksi, kejadian bermula saat AT dan lima temannya pulang bekerja dan menginap di rumah seorang kawannya, AO (34), warga Desa Pamotan, kecamatan Dampit, Rabu (11/10) malam.
AO merupakan menantu dari Sugeng Widodo pemilik rumah.
Sekitar pukul 02.00 dini hari, seluruh penghuni rumah sudah terlelap tidur menyisakan AT dan seorang temannya.
Saat itu, salah satu teman AT mengingatkan agar segera tidur dan menutup pintu karena hari sudah laut malam.
Namun, AT malah beranjak keluar rumah dengan alasan akan menelepon seseorang dan mengabaikan pesan temannya.
Hingga kemudian pagi harinya AT di ketemukan sudah dalam keadaan tergantung di pohon halaman rumah.
“Saksi sempat mengingatkan agar segera menutup pintu karena sudah malam, namun korban beranjak keluar rumah berpamitan untuk menelepon,” ungkap Taufik.
Taufik menyebut, pihaknya sudah memeriksa ponsel milik korban dan di ketahui terdapat riwayat panggilan dan pesan singkat dari seorang perempuan.
Dugaan sementara korban nekat mengakhiri hidupnya karena permasalahan asmara.
Saat ini, jenazahnya sudah di bawa pihak keluraga karena menolak di lakukan otopsi. Sementara lokasi kejadian juga di pasang garis polisi untuk keperluan penyidikan lebih lanjut.
“Dugaan awal korban melakukan bunuh diri karena permasalahan asmara, namun akan kita dalami dengan melakukan penyelidikan lebih lanjut,” pungkas Taufik. (tik/fir)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi4 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi