Connect with us

Edukasi

Pengolahan Sampah Mandiri Kusuma Agro Diharap Bisa Menjadi Percontohan

Diterbitkan

,

KABARMALANG.COM – Sudah sebulan lebih TPA Tlekung ditutup, dan membuat masyarakat Kota Batu mau tidak mau dan suka tidak suka harus memilah dan mengolah sampahnya sendiri, begitu juga dengan Kusuma Agro pasca dilaksanakannya pembatasan pengiriman sampah di TPA Tlekung pada 30 Agustus 2023 yang lalu, pihak Kusuma Agrowisata mulai melaksanakan pemilahan dan pengolahan sampah secara mandiri.

Dalam wawancara singkatnya, Heni Syahrudin Hidayah Arif atau yang akrab disapa Hehen, selaku Global Sub bidang Umum Kusuma Agrowisata saat ditemui di lokasi pemusnahan sampah di lahan milik Kusuma Agrowisata mengatakan bahwa dirinya bertugas untuk menangani dan mengolah sampah yang ada di 5 titik lokasi perumahan milik Kusuma Agrowisata.

” Iya mas, jadi sampah terbagi menjadi dua. Sampah rumahan seperti sampah plastik, botol dan sampah residu, dan untuk sampah taman berupa daun dan ranting. Untuk sampah organik, yang dari taman memang sejak dulu sudah di olah untuk bisa dijadikan pupuk kompos sebagai media tanam dan pupuk tanaman yang ada di Kusuma Agrowisata,” tuturnya saat ditemui Kabarmalang.com dilokasi pemilahan dan pengolahan sampah mandiri, Rabu (14/9/2023).

Sejak di lakukannya pembatasan pengiriman sampah di TPA Tlekung, pihaknya langsung mengantisipasi dalam penanganan masalah sampah.

“Dengan adanya penutupan atau pembatasan pengiriman sampah ke TPA Tlekung maka dalam pengelolaan sampah Kusuma Agrowisata, untuk sementara melaksanakan pengelolaan sampah secara mandiri,” ujarnya.

Ia menambahkan, karena masih belum ada solusi yang signifikan untuk penanganan sampah plastik, maka untuk sementara untuk penanganan sampah masih dilakukan secara manual dengan melakukan  pemilahan. Untuk sampah plastik yang masih bisa dipergunakan dan sisanya langsung dimusnahkan dengan cara dibakar.

“Pembakaran sampah ini dilakukan mengingat jumlah sampah dari 700 rumah yang ada di 5 perumahan milik Kusuma Agrowisata ini mencapai 13 Ton perhari. Sehingga kalau tidak di bakar maka ditakutkan sampah-sampah tersebut akan menumpuk. Kalau sampah hotel masih banyak yang bisa dipergunakan seperti sampah botol dan lain-lainnya dan sudah ada pihak ketiga yang menampung sampah yang dari hotel. Sisanya yang sudah tidak bisa dipergunakan, juga di bawa kesini untuk di musnahkan,” imbuhnya.

Lebih lanjut Hehen menjelaskan bahwa,  dengan adanya pembatasan pengiriman sampah ke TPA Tlekung, rencananya Kusuma Agrowisata akan membuat TPA sendiri.

“Saat ini untuk penanganan sampah masih dilaksanakan secara manual dengan cara di bakar, kedepan setelah TPA milik Kusuma Agrowisata selesai pembangunan maka untuk pengolahan sampah dan pemusnahan sampah dapat dilakukan di TPA tersebut. Semoga pemilahan dan pengolahan sampah mandiri bisa menjadi contoh bagi yang lain, dan semoga permasalahan sampah di Kota Batu segera teratasi,” sebutnya.

Selain itu, Kusuma Agrowisata juga membantu warga kelurahan Ngaglik dan desa Pesanggrahan untuk membuat TPA mandiri.

“Kami meminjamkan secara gratis mobil ekskavator, untuk pembuatan TPA di wilayah kelurahan Ngaglik dan Desa Pesanggrahan. Beberapa hari yang lalu mobil ekskavator kami dipinjam untuk pembuatan TPA di dua lokasi diwilayah kelurahan Ngaglik dan Desa Pesanggrahan, satu lokasi ada lima TPA,” pungkas Hehen. (rat)

Terpopuler

WeCreativez WhatsApp Support
Marketing Kabarmalang.Com