Serba Serbi
Mahasiswa UMM Menggelar Workshop di Oura Cafe Malang

KABARMALANG.COM – Banyaknya mahasiswa dan pelajar di Kota Malang membuat perkembangan di era globalisasi saat ini cepat masuk dan menyebar, salah satunya adalah budaya Korea. Mulai dari bahasa, selera musik, hingga fashion.
Fenomena itu sering juga disebut dengan istilah Korean Wave. Istilah Korean Wave sering digunakan untuk merujuk pada industri hiburan, khususnya musik K-Pop.
Akibatnya, virus Korean Wave menginfeksi banyak pria dan wanita muda, menulari mereka dengan kecintaan terhadap penampilan idolanya, termasuk pakaian yang dikenakan, gaya rambut, riasan, dan aksesoris atau pernak-pernik yang dikenakan.
Dengan adanya hasil riset tersebut, Eunoia, selaku mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, menghadirkan workshop beading class bernama “Mangu’s Day” yang mana Mangu sendiri merupakan kepanjangan dari Maniknya Punya Chingu.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Punya Chingu sebagai salah satu UMKM yang berfokus pada handmade manik-manik dengan cara mengadakan workshop pembuatan produk manik-manik.
Tujuan dilaksanakan workshop ini diharapkan para partisipan dapat mengetahui kualitas produk dari Punya Chingu dan peserta dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat.
Mangu’s Day yang diadakan di Oura Caffe pada 24 Juni 2023, jam 15.00 WIB -18.00 WIB ini dihadiri oleh 50 partisipan workshop.
Tak hanya itu, event ini didukung dengan adanya desain interior yang ada di Oura bertemakan ala-ala piknik dengan susunan tempat outdoor dan indoor yang bertemakan pastel. Yang mana warna pastel sesuai dengan colour palette Punya Chingu.
Rangkaian acara Mangu’s Day dihadiri oleh owner Punya Chingu sebagai pemateri, 3 duta kampus di Kota Malang sebagai pengisi talkshow dan fashion show.
Tidak hanya itu saja, pada saat talkshow dan materi workshop berlangsung partisipan diberikan kesempatan untuk saling berbagi pengalaman dan nantinya membuat pengetahuan partisipan lebih luas.
Event ini juga dihadiri Ayu Sukma, yang merupakan influencer anak muda di Kota Malang dan turut berkontribusi dalam event Mangu’s Day.

Moment pada saat owner Punya Chingu mengajari teknik meronce ( foto istimewa )
Workshop beading class ini berlangsung selama satu jam. Setelah materi tersampaikan mereka langsung dibimbing cara membuat produk handmade seperti gelang, kalung, cincin, dengan alat dan bahan yang sudah tersedia di atas meja.
Dalam berjalannya kegiatan Mangu’s Day ini panitia acara sudah menyediakan fasilitas sebaik mungkin, mengingat beading class ini masih belum banyak diselenggarakan di Kota Malang.
Mangu’s Day, memperbolehkan produk yang partisipan buat untuk dibawa pulang, serta satu set kit manik-manik lengkap untuk bekal pembelajaran handmade di rumah.
“Adanya fasilitas ini diharapkan partisipan tidak hanya belajar di lokasi event saja akan tetapi terus belajar dimana saja,” ujar Arwa Humaira selaku ketua event.
Diselang acara event itu, panitia mengadakan mini games yang membuat para partisipan tidak jenuh seperti kuis tanya jawab perihal tentang Punya Chingu.
Setelah workshop class selesai, rangkaian acara selanjutnya adalah pameran hasil workshop dari beberapa peserta yang terpilih.
Beberapa meja di tempelkan stiker secara random, yang mana stiker tersebut adalah penentu produk siapa saja yang akan di display pada sesi acara pameran.
Peserta workshop yang hadir, akan diberikan stiker untuk menentukan produk mana yang paling disukai. Namun, tidak hanya peserta workshop, pengunjung di luar juga diberikan kesempatan untuk menempelkan stiker sehingga acara pameran ini lebih hidup dan ramai.
Tak hanya workshop saja dalam event Mangu’s Day ini juga tersedia 5 booth, sehingga partisipan yang hadir diberi fasilitas memanjakan mata dengan mendatangi booth-booth yang telah disediakan.
Selain tempatnya yang outdoor dan bertemakan ala-ala piknik, fasilitas yang diberikan juga cukup lengkap seperti alat manik yaitu tang dan gunting serta bahan manik manik seperti stopper, ring, benang, clip, dan perlengkapan meronce lainnya.
Tak hanya diberi dokumentasi, konsumsi, dan e-sertifikat, setelah acara selesai mereka juga diberi paper bag yang mana paper bag tersebut berisikan satu set kit meronce yang dapat dibawa pulang dan membuat produk lainnya dari kit tersebut.
Event Mangu’s day yang diadakan oleh Eunoia, selaku kelompok praktikum Public Relation 3 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, turut dihadiri oleh dosen pengampu yaitu Rahmania Santoso, M.I.Kom dan asisten praktikum di Public Relation 3 ini.
Saat kehadiran dosen pengampu dan asisten Praktikum public relation 3, Eunoia turut serta mengajak para partisipan untuk mengikuti seluruh rangkaian acara di Mangu’s Day mulai dari pembukaan acara sampai dengan penutupan acara dengan tetap semangat dan ceria. (*)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi3 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi