Connect with us

Serba Serbi

Gandeng BLK Singosari Dinsos Gelar Pelatihan Disabilitas

Diterbitkan

,

Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Penny Indriani. (foto istimewa)

 

KABARMALANG.COM – Pelatihan di gelar Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang dengan menggandeng UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Singosari kepada masyarakat disabilitas.

Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Penny Indriani mengatakan, pelatihan kerja yang menyasar masyarakat disabilitas Kota Malang menyesuaikan dengan program yang ada di UPT BLK Singosari.

“Setahun itu sekitar ada dua sampai tiga kegiatan (pelatihan di UPT BLK Singosari),” ungkap Penny, Minggu (11/9/2022).

Pihaknya menyebutkan, terdapat beberapa pelatihan kerja yang di lakukan secara rutin dan bertahap.

Yakni seperti budidaya ulat sutra dan budidaya Ikan Lele. Selain kegiatan budidaya ulat sutra dan Ikan Lele, masyarakat disabilitas juga di berikan materi terkait pemasaran.

“Seperti budidaya lele itu di kemas menjadi kripik lele, abon, itu kan butuh pelatihan lagi bagian pemasaran. Nanti di kembangkan lagi,” kata Penny.

Lebih lanjut, pihaknya dalam hal ini sebagai fasilitator dan mengkoordinir masyarakat disabilitas di Kota Malang untuk mengikuti pelatihan kerja.

Untuk materi, waktu, tempat dan segala macam kebutuhan yang bersifat materil di sediakan oleh UPT BLK Singosari.

“Tahun ini terakhir Juni 2022 habis lebaran. Juli sampai sekarang masih belum ada lagi, kita menunggu program dari BLK,” jelasnya.

“Karena kita mengentas sendiri nggak mampu ya, makanya kita kerja sama dengan BLK Singosari,” sambung Penny.

Selain itu, setelah nantinya dapat berkembang ke arah barang jadi dan butuh pemasaran produk, pihaknya juga berniat untuk menggandeng dan bersinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Dalam hal ini Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang.

Ke depan, dengan adanya pelatihan-pelatihan kerja akan terbentuk masyarakat disabilitas yang memiliki kemampuan lebih dari pada orang-orang normal lainnya.

Sehingga, kemampuan itu dapat membuka peluang masyarakat disabilitas untuk berwirausaha.

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Dinsos-P3AP2KB Kota Malang hingga September 2022 tidak terjadi penambahan maupun pengurangan total masyarakat disabilitas di Kota Malang berjumlah 2.927 orang.

Untuk yang berusia anak-anak, sebanyak 466 orang dan usia tua sebanyak 2.461 orang.

Di mana sebanyak 2.927 masyarakat disabilitas tersebut terbagi dalam sembilan jenis disabilitas.

Untuk tuna netra (buta) 269 orang, tuna rungu (tuli) 199 orang, tuna wicara (bisu) 91 orang, tuna daksa (cacat fisik) 685 orang, tuna grahita (keterbelakangan mental) 655 orang.

Kemudian, tuna laras (cacat pengendalian diri) 12 orang, tuna ganda (cacat kombinasi) 730 orang, lambat belajar 28 orang, dan lainnya 258 orang.

Sebanyak, 2.927 masyarakat disabilitas tersebut tersebar di lima kecamatan yang ada di Kota Malang.

Di antaranya Kecamatan Klojen 410 orang, Kecamatan Blimbing 568 orang, Kecamatan Lowokwaru 586 orang, Kecamatan Sukun 657 orang dan Kecamatan Kedungkandang 706 orang. (carep01/fir)

Terpopuler

WeCreativez WhatsApp Support
Marketing Kabarmalang.Com